Pemerintah Dinilai Tidak Punya Nurani Melihat Maraknya Penggunaan Lem Aibon di Kalangan anak di Manokwari

Agnes Th Tuto aktivis anak dan perempuan saat bersama anak-anak korban kebakaran Borobudur belum lama ini.

MANOKWARI – Marak Penggunaan Lem aibon dikalangan Anak-anak di Kabupaten Manokwari menjadi catatan kritis Aktivis dan Pegiat masalah Perempuan. Persoalan tersebut kini menjadi hal yang harus menjadi perhatian bersama,terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari.

Agnes Th Tuto, S.H.,M.H, Aktivis dan Pegiat masalah Perempuan dan Anak saat diwawancarai, Selasa (18/01/2022) mengatakan, Manokwari sebagai Ibu kota Provinsi Papua Barat dan juga dikenal sebagai Kota yang ramah, namun sangat disayangkan kini terjadi angka kriminal yang meningkat pesat. Ironisnya, kriminalitas yang terjadi kerap dilakukan oleh Anak-anak.

Bacaan Lainnya

“Manokwari sebagai kota Injil di Provinsi Papua Barat. Kota yang terkenal ramah menurut kasat mata orang dari kabupaten lain, namun sangat di sayangkan bahwa di kota Manokwari ini anggka kriminal anak cendrung meningkat terutama di kalangan pelajar, banyak kita temukan kejahatan anak anak di jalan di emperan toko di pasar,” beber Agnes.

Dia juga bahkan menyayangkan kejahatan yang kerap ditemukan dilakukan oleh Anak-anak, sebagian besar dipengaruhi karena penggunaan Lem Aibon, Miras bahkan Narkoba.

“Menggunakan lem aibon bahkan ada yang sampai tidak sadarkan diri pengaruh racun dari pada lem aibon yang memabukkan yang membawa dampak pada matinya nalar berpikir dan putusnya impian anak menuju masa depan yang cemerlang,” tuturnya.

Agnes menyebutkan, sebagai Ibu kota Provinsi Papua Barat, seharusnya memberikan contoh bagi kabupaten lain dalam hal penanganan kasus anak yang semakin hari semakin tinggi grafik angka kekerasan.

“Terkadang saya berpikir apakkah pemerintah kita ini telah mati hati nuraninya sehingga tega membuat pembiaran ini terus menerus terjadi? Sebagai seorang pemerhati perempuan dan anak saya merasa sangat geram ketika menemukan kasus kekerasan anak ini bermunculan saya sering bertanya apakah peran dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Anak, BPOM, Dinas Kesehatan, BNN dan pihak kepolisian kurang maksimal dalam menjalankan fungsi kontrolnya di masyarakat?,” ujarnya.

Baca Juga:  Diberi Buku, Anak-anak Korban Kebakaran Borobudur Gambar Rumah

“Haruskah kita melihat dan menelan pil pahit dari pembiaran ini terus menerus sehingga generasi kita kedepannya tidak dapat menggapai mimpi indah mereka?” tanya Agnes.

Agnes mengatakan, Apabila melihat dari berbagai aspek kehidupan para anak anak pengguna lem aibon mereka datang dari latar belakang keluarga yang sangat meemprihatinkan, ada anak yang tidak memiliki orang tua yang lengkap ada yang tidak memiliki ibu atau ayah ada yang tinggal sama nenek yang nota bene perekonomian keluarga dan tempat tinggal mereka pun sangat memprihatinkan.

“Bagaiman mungkin kita dapat menekan tingkat kriminal anak jikalau anak anak tersebuat hidup dalam satu kelompok lingkungan yang terlihat sangat menyedihkan. Coba di bayangkan dalam satu rumah yang ukuran kecil dapat di huni oleh 4 kepala keluarga apakah ini tidak memprihatinkan bagi tumbuh kembang anak dalam linhkungan keluarga yang juga sudah tidak sehat?” tuturnya.

Dia juga mengatakan, dana Otsus begitu banyak di kucurkan dari pusat untuk kesejahteraan masyarakat kita di Papua ini, tapi apakah dana itu sudah tepat sasarannya. Menurutnya, itu hanya bisa di jawab oleh pengguna anggaran.

“Apakah tidak sebaiknya pemerintah sudah berpikir untuk menyiapkan lahan serta bangunan gratis untuk merelokasi warga yang nota bene tinggal dalam satu rumah dengan 4 KK, Bahkan lebih Mungkin dengan cara ini sudah sedikit dapat mengurai persoalan tesebut di atas,” ucapnya.

Sebelumnya, VCB Remaja 15 Tahun di Manokwari terpaksa berurusan dengan pihak berwajib setelah dilaporkan melakukan Pemerkosaan terhadap Gadis dibawah umur. Mirisnya, Pelaku dan Korban masih kerabat dekat, hubungan antara Ibu Pelaku dan Ibu Korban saudara kandung.

Saat diperiksa penyidik Polres Manokwari, Pelaku mengaku tidak punya niat untuk melakukan aksi bejatnya. Namun akibat dari menggunakan Lem Aibon, Ia lantas terpengaruh. (SM)

Pos terkait