Pemkab Manokwari Bentuk Tim Investigasi Telusuri Kasus Dugaan Perundungan di SDN 35 Sanggeng

Bupati Manokwari, Hermus Indou.

MANOKWARI – Menyikapi kasus dugaan perundungan di SDN 35 Sanggeng, Pemkab Manokwari membentuk tim untuk melakukan ivestigasi. Hasil kerja tim investigasi akan dilaporkan kepada Bupati Manokwari.

“Saya sudah perintahkan Sekda dan dinas terkait untuk membentuk tim guna melakukan investigasi dan bisa melakukan evaluasi secara menyeluruh. Artinya tidak hanya di SDN 35 Sanggeng,” ujar Bupati Manokwari, Hermus Indou, Jumat (09/09/2022).

Menurut Hermus, perundungan dan semacamnya terjadi hampir di semua sekolah. Karena itu, tim investigasi sudah diperintahkan untuk turun dan melakukan evaluasi di semua sekolah.

“Saya kira itu diizinkan Tuhan terjadi bahwasannya hal-hal seperti itu, praktik-praktik semacam itu masih terjadi di semua sekolah. Waktu kita sekolah juga ada teman-teman yang nakal di sekolah. Jadi begitu, banyak teman-teman yang nakal. Jadi hampir di semua sekolah seperti itu. Karena itu, saya sudah perintahkan untuk tim turun dan segera dievaluasi semua sekolah,” katanya.

Tak hanya itu, Pemkab Manokwari juga akan melakukan pengawsan secara ketat terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah-sekolah. Selain itu, memastikan kepala sekolah dan guru-guru bisa melakukan pengawasan dan memberikan pembinaan kepada semua peserta didik dengan baik.

“Kita juga melakukan pengawasan yang ketat terhadap penyelenggaraan sekolah dan kita memastikan kepala sekolah dan seluruh guru harus bisa mengawasi dan bisa memberikan pembinaan kepada semua anak didik supaya kalau ada siswa yang mampu di sekolah dia juga harus bisa menolong siswa yang lain. Jangan dia mampu kemudian dia mau membuat siswa yang lain jadi bulan-bulanan di situ atas perilakunya. Jadi saya kira hal ini bukan hal baru, ini banyak di sekolah-sekolah hampir di seluruh Indonesia terjadi hal yang sama,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dies Natalis ke-22 dan HUT ke-59, Prof Roberth Hammar Target UNCRI Raih Akreditasi Unggul

Menurut Hermus, di sekolah kadang siswa membuat kelompok dan jika ada siswa yang dianggap tidak mampu akan diejek-ejek atau dipukul.

“Saya terlalu yakin bahwa anak yang diejek ini atau jadi korban ini ada di mata Tuhan dan suatu ketika nanti dia jadi manusia yang hebat dari teman-temannya itu,” sebutnya.

Oleh karena itu, tambah Hermus, pemerintah daerah berusaha mengawasi dan memberikan arahan kepada semua guru.

“Jadi tim turun nanti mereka sampaikan hasil kepada saya dan nanti kita juga turun ke sekolah. Saya juga sama seperti hari ini saya turun ke Puskesmas juga nanti kita turun ke semua sekolah yang ada dan nanti kita berikan arahan,” tandas Hermus. (SM7)

Pos terkait