MANOKWARI – Pemkab Manokwari menyosialisasikan pembangunan Jalan Sujarwo Condronegoro; jalan di samping Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)-Hotel Valdos-Wosi Pantai; dan Jalan Haji Bauw-Jalan Pahlawan kepada masyarakat terdampak, Senin (23/05/2022). Pembangunan ruas jalan itu untuk menjadikan Manokwari lebih maju dan modern. Karena itu, masyarakat harus mendukung rencana pembangunan tersebut.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan bahwa saat kampanye dirinya bersama Wakil Bupati, Edi Budoyo, mengusung visi menjadikan Manokwakri sebagai pusat peradaban di Tanah Papua dan ibukota Provinsi Papua Barat yang beradab, religius, berdaya saing, inovatif, mandiri, dan sejahtera. Visi itu diimplementasikan dalam sembilan misi, salah satunya adalah menata dan membangun Manokwari secara modern yang salah satu aspeknya adalah ketersediaan infrastruktur baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Saat ini, diakui Hermus, Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat maih tertinggal dibanding ibukota provinsi lain di Indonesia, termasuk dari Kota Sorong dan Jayapura. Jikka diibaratkan lomba lari Marathon, Jayapura dan Sorong sudah 8-9 kilometer, Manokwari baru mencapai 2 kilometer.
“Artinya, kita belum mencapai kemajuan seperti yang dicapai ibukota provinsi lain, termasuk kota sekitar. Bahkan kabupaten yang mekar dari Kabupaten Manokwari sudah ditata lebih baik baik daripada Manokwari. Padahal, sebagai ibukota provinsi, Manokwari sebenarnya harus memberi contoh dan menjadi suluh dalam pencapaian pembangunan. Jadi kalau mau modern, modernisasi harus lebih dahulu dari Manokwari,” tegasnya.
Hermus menyatakan, infrastruktur di Kabupaten Manokwari masih jauh tertinggal. Pertumbuhan penduduk di satu sisi semakin bertambah, namun infrastruktus tidak bertabah.
“Dari dulu sampai sekarang begini saja, tidak ada perubahan. Karena itu, saya dan Pak Wakil Bupati datang dengan visi perubahan. Perubahan yang diwujudkan tidak hanya perubahana manusia, tapi perubahan fisik juga harus bisa diwujudkan,” sebutnya.
Hermus mengatakan, kemajuan kota menggambarkan masyarakat yang mendiaminya dan pemimpinnya. Tidak ada kemajuan, orang luar yang dating ke Manokwari akan menilai bahwa masyarakat dan pemimpinnya bagus.
Karena itu, Hermus menegaskan bahwa modernisasi Manokwari wajib didukung oleh seluruh masyarakat. Sebab, perubahan itu harus dimulai dari masyarakat sendiri.
“Kalau bukan kita yang mau berubah tidak ada orang lain yang dating untuk mengubah. Perubahan harus dimulai dari kita, oleh kita, dan untuk kita, bukan untuk orang lain tapi untuk kita,” tegasnya lagi seraya menambahkan bahwa membangun Manokwari juga bagian dari upaya membangun citra daerah dan masyarakat Manokwari. (SM7)