Penurunan Produksi Oksigen Menjadi Masalah dalam Perawatan Pasien Covid-19 di RSU Manokwari

Plt Direktur RSU Manokwari, dr. Alwan Rimosan.

MANOKWARI – RSU Manokwari kini mengalami kendala dalam perawatan pasien Covid-19. Kendala itu terkait produksi oksigen yang menurun.

“Yang masalah sekarang adalah produksi oksigen. Produksi oksigen ini penting sekali. Kita punya mesin produksi hanya cukup untuk 10 tabung, makin menurun produksinya,” ujar Plt Direktur RSU Manokwari, dr. Alwan Rimosan di ruang kerjanya, Jumat (2/7/2021).

Bacaan Lainnya

Untuk mengatasi kendala itu, menurut dr. Alawan, pihaknya melakukan terobosan dengan menambah mesin produksi oksigen. Mesin yang akan didatangkan memiliki kapasitas yang lebih besari dibanding yang ada saat ini.

“Kalau di sini kapasitasnya sekitar 5 Newton, nanti saya datangkan kerja sama dengan PKS dan ada satu perusahaan lagi untuk mesin 10 Newton. 10 Newton itu artinya produksinya bisa lebih daripada yang di sini. Nanti kita taruh di dia punya tempat di Warmare. Nanti kalau itu sudah ada, tinggal naik turun ke Warmare karena untuk ketersediaan oksigen dan sumber oksigen lebih bagus di atas gunung,” terangnya.

Pihaknya, lanjut dr. Alwan, juga menyiapkan langkah antisipasi jika mendatangkan mesin mengalami kendala. Langkah antisipasi itu adalah melakukan kerja sama dengan penyedia oksigen. Dengan demikian jika terjadi kekurangan bisa mengambil oksigen di sana.

“Kerja sama tidak hanya soal penyediaan oksigen tapi juga untuk obat-obatan,” sebutnya.

Dia menambahkan, terkait obat-oabatan pihaknya mendapat suplai dari gudang farmasi. Selain itu, ada juga persediaan di rumah sakit tersebut.

“Obat sementara ini walaupun banyak yang harus dibayar untuk pabrik obat yang tunggakan, tapi persediaan obat masih ada dengan asumsi back up dari gudang farmasi,” tukasnya.

Baca Juga:  Bupati Manokwari Imbau Masyarakat Arfak Tanggapi Penghinaan dengan Bijak dan Kepala Dingin

Sebelumnya, Bupati Manokwari, Hermus Indou, meminta Plt Direktur RSU dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari untuk memastikan ketersediaan obat-obatan dalam penanganan pasien Covid-19.

“Direktur rumah sakit dan kepala dinas kesehatan berkoordinasi soal penyediaan obat di rumah sakit dan puskesmas yang ada supaya dipastikan ketersedian obat harus bisa dalam jumlah dan kualitas yang cukup,” tegasnya. (SM7)

Pos terkait