MANOKWARI – Wakil Ketua DPRD Manokwari, Norman Tambunan, mendukung rencana Komisi B memanggil perangkat daerah terkait, pihak PT. SDIC, dan para distributor semen di Manokwari. Rencana itu menyusul harga semen Conch yang dinilai terlalu mahal.
Sebagai pimpinan DPRD yang membawahi Komisi B, kata Norman, dirinya setuju dengan rencana yang disampaikan Ketua Komisi B, Aloysius Siep untuk memanggil pihak terkait menyikapi mahalnya harga semen yang dipoduksi di Manokwari itu.
“Kita perlu cek nanti. Kita akan panggil pabrik (manajemen PT. SDIC), OPD-OPD terkait kenapa ada kesenjangan harga yang berbeda-beda,” kata Norman di gedung DPRD Manokwari, Rabu (11/3/2020).
Dia mengatakan, daerah yang memproduksi semen harusnya harganya lebih murah. Namun, kata dia, kenapa lebih mahal daripada daerah lain.
“Perbedaan harga ini juga apakah sudah ditegur pemerintah atau belum. Perbedaannya jauh loh, di Tual katanya per sak Rp 58 ribu, di sini sampai Rp 68 ribu. Selisihnya Rp 10 ribu, besarlah. Padahal produksinya di sini,” ujarnya.
Menurut Norman, pihaknya juga akan mempertanyakan dasar penentuan harga semen Conch. Untuk itu, pihak distributor juga akan dipanggil.
“Kita mau tanya juga harga yang dari pabrik semen berapa, kenapa dijual sama distributor seharga itu. Hitungannya bagaimana,” sebutnya.
Harusnya, tambah dia, BUMD masuk agar bisa menstabilkan harga semen. Dengan masuknya BUMD, menurutnya, harga itu bisa diatur. (SM7)