MANOKWARI – Aksi begal di Manokwari akhir-akhir ini sudah sangat meresahkan. Untuk itu, aparat kepolisian diminta bertindak tegas dengan tembak di tempat pelaku begal.
Ketua Komisi A DPRD Manokwari, Masrawi Ariyanto, mengatakan, DPRD merasa miris ada oknum tertentu yang memanfaatkan situasi pendemik COVID-19 untuk melakukan tindak kriminal. Hal itu membuat masyarakat Manokwari semakin tidak aman.
Sesuai informasi yang diperolehnya, kata Masrawi, pada Rabu hingga Kamis pagi kemarin begal terjadi di enam lokasi di Kota Manokwari.
“Motifnya sama, rata-rata korbannya ditusuk. Salah satu korban juga teman jurnalis. Ini sudah sangat meresahkan masyarakat,” ujar Masrawi kepada suaramandiri.co, Jumat (24/3/2020).
Dia meminta pihak terkait khususnya aparat kepolisian segera bertindak mengatasi aksi begal agar tidak semakin meresahkan masyarakat. Apalagi saat ini masyarakat sudah resah dengan pandemik COVID-19.
Dari informasi yang diperolehnya juga, sambung Masrawi, ada pelaku begal yang merupakan narapidan yang dilepas karena ada program asimilasi dari Kementerian Hukum dan HAM. Untuk itu, tindakan tegas dari aparat kepoliian sangat diperlukan.
“Tembak di tempat saja kayak di Sorong, kami sangat sepakat, supaya ada efek jera. Itu supaya masyarakat juga merasa terlindungi,” tegasnya.
Dia menambahkan, aksi begal yang memanfaatkan situasi kota yang sepi karena pandemik Covid-19 dan di tengah suasana duka yang dirasakan masyarakat dengan meninggalkan Bupati Manokwari, sudah di luar batas dan tidak bisa ditolerir lagi. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pelaku begal diberikan ganjaran yang setimpal dengan tembak di tempat. (SM7)