MANOKWARI, – Sebetulnya potensi alam Papua Barat sangat mendukung penurunan angka stunting. Yang dibutuhkan sekarang adalah mengubah mindset masyarakat bahwa potensi alam bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan makanan bergizi bagi anak-anak.
“Sebetulnya alam Papua Barat sangat mendukung (penurunan angka stunting-red). Yang di pesisir ikan demikian beragam yang bisa dinikmati, dimakan menambah gizi. Yang di gunung-gunung, segala jenis sayuran, segala jenis tanaman bergizi bisa ditanam, sehingga memungkinkan kita untuk lepas dari itu,” kata Kepala Kejaksaan Tinggi Papua Barat, Juniman Hutagaol, usai menerima kunjungan silaturahmi Kepala BKKBN Perwakilan Papua Barat, Selasa (02/2022).
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Kajati Papua Barat itu membahas rencana aksi percepatan penurunan angka stunting di Papua Barat.
Menurut Hutagaol, yang dibutuhkan saat ini adalah mengubah mindset masyarakat untuk memanfaatkan potensi alam termasuk pekarangan untuk menaman tanaman bergizi.
“Kita sepakati tadi, mindset seluruh masyarakat yang perlu diubah, ada pekarangan terbengkalai begitu saja, padahal bisa ditanami sayur-mayur,” ungkapnya.
Hutagaol optimis jika potensi alam bisa dimanfaatkan dengan baik, maka angka stunting di Papua Barat bisa diturunkan.
“Saya optimis bisa, asal kita bisa mengubah mindset masyarakat bahwa makan makanan bergizi itu sangat penting dan sebetulnya tidak dibutuhkan biaya besar, cukup kemauan saja. Alam kita sangat mendukung. Di pesisir ada segala jenis ikan dan di gunung-gunung segala tanaman bisa ditanam karena tanah begitu luas dan subur. Dan akan bisa dimakan. Karena itulah generasi kita sekian belas tahun yang akan datang. Kebetulan angka kita tahun ini cukup tinggi secara nasional,” tegasnya.
Saat ini angka stunting nasionak mencapai 24 persen dan ditargetkan pada tahun 2024 diturunkan menjadi 14 persen. Sementara di Papua Barat, angka stunting mencapai 22 persen. (SM7)