MANOKWARI – Membangun Manokwari didasarkan pada dua hal, yakni Manokwari sebagai pusat peradaban di Tanah Papua dan Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat. Oleh karena itu, pemimpin bertanggung jawab membangun jati diri Manokwari sebagai pusat peradaban dan ibukota provinsi yang sebenarnya.
Itu disampaikan calon Bupati Manokwari, Hermus Indou, saat bertatap muka dengan masyarakat Kwawi, Senin (16/11/2020).
Pasangan Hermus Indou dan Edi Budoyo (HEBO), kata Hermus, hadir dengan porgram dan visi yang besar. Visinya yang pertama adalah Kabupaten Manokwari pusat peradaban dan ibukota provinsi yang religius.
Religius, katanya, merupakan visi pertama karena Manokwari adalah Kota Injil. Sebagai Kota Injil, maka pembangunan harus dimulai dari Pulau Mansinam dan Kwawi.
“Kwawi akan dibangun modern agar menjadi serambi Mansinam,” tegasnya.
Menurut Hermus, perlu dibiasakan berpikir dan bertindak besar untuk mengubah Manokwari. Sebab, Manokwari butuh “mal” besar untuk mencetak pembangunan yang besar.
Untuk itu, lanjut Hermus, pasangan HEBO tidak me janjikan sesuatu yabg gratis kepada masyarakat. Jika menjanjikan hal gratis semacam pemberian bantuan langsung tunai (BLT), maka rakyat akan “mati” dan peluang besar akn diambil oleh orang lain.
“Saya yakin rakyat Papua bukan bermentalitas lemah, tapi kuat bertarung. Kita harus bangkit dan berjuang agar bisa sukses dan mandiri dan pemimpin tidak boleh membuat masyarakat lemah, tapi harus membuat masyarakat kuat,” tegasnya.
Ke depan, lanjut Hermus, Manokwari harus mengalami transformasi baik fisik maupun mental karena masyarakat Manokwari adalah masyarakat ibukota.
“Kita pastikan orang yang datang ke sini, rakyat kita yang menjadi penyedia jasa bagi orang yang datang,” serunya.
Untuk itu, produk yang dihasilkan masyarakat akan difasilitasi. HEBO akan memfasilitasi ekonomi kerakyatan yang membuat masyarakat menjadi mandiri.
“Bukan berikan BLT yang melemahkan masyarakat. Tapi mendorong masyarakat agar setiap hari menghasilkan uang untuk dirinya sendiri. Itu yang penting. Itu yang kita rumuskan untuk membangun kemandirian ekonomi. Konsep kemandirian ekonomi, itu yang kami hadirkan untuk masyarakat,” tandasnya.
Calon Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, mengatakan, inti dari semua visi dan misi psangan HEBO yakni Manokwari untuk Semua dan Semua untuk Manokwari. Manokwari untuk semua artinya Manokwari untuk semua suku, agama, ras, dan golongan.
“Dan kita semua, dari berbagai suku, agama, ras, dan golongan untuk Manokwari,” sebutnya.
Budoyo juga meminta masyarakat tidak sembarang menyerahkan KTP kepada orang lain. Sebab, masih marak penipuan pinjaman inline.
“Jangan sampai KTP yang dikumpulkan disalahgunakan. Jadi jangan sembarang kumpul KTP,” tandasnya.
Tokoh masyarakat Kwawi, Yusak Mandowen, menyampaikan terima kasih kepada Hermus Indou dan Edi Budoyo yang hadir dan bertatap muka dengan masyarakat setempat.
Mandowen yakin pasangan HEBO terpilih menjadi Bupati dan Wakil BupatiĀ Manokwari.
“Ketika Bapak Gubernur masuk Kwawi dan saya berdoa, dan ini juga yang akan mengantarkan bapak berdua,” ungkapnya.
Di kesempatan itu, masyarakat setempat juga menyampaikan aspirasi kepada Hermus Indou dan Edi Budoyo. Mandowen berharap, aspirasi tersebut menjadi pertimbangan bagi HEBO untuk dijawab jika memimpin Manokwari lima tahun ke depan. (SM7)