Proyeksi Belanja Kabupaten Manokwari Tahun 2023 Mengalami Penurunan

Proyeksi belanja
FOTO BERSAMA: Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo (kedua dari kiri) foto bersama Wakil Ketua DPRD Manokwari, Bons Sanz Rumbruren (kedua dari kanan) dan Sekda Manokwari, Henri Sembiring (kiri) usai penyerahan dokumen KUA-PPAS tahun 2023, Jumat (25/11/2022).

MANOKWARI – Proyeksi belanja Kabupaten Manokwari pada Tahun Anggaran 2023 mengalami penurunan dibanding tahun 2022. Penurunan diperkirakan sebesar 4,96 persen.

Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, rapat paripurna DPRD Manokwari dengan agenda penyerahan dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2023.

Bacaan Lainnya

Budoyo menjelaskan, total pendapatan Kabupaten Manokwari Tahun Anggaran 2023 diproyeksikan sebesar Rp1,371 triliun lebih. Pendapatan dimaksud didasarkan pada kelompok dan objek pendapatan yakni PAD yang diperkirakan sampai akhir Tahun Anggaran 2023 dapat tercapai sebesar Rp69,306 miliar atau mengalami penurunan sebesar Rp41,319 miliar atau sebesar 37,35 persen.

Sementara pendapatan transfer Kabupaten Manokwari pada tahun 2023 diproyeksikan sebesar Rp1,302 triliun lebih atau meningkat sebesar 6,86 persen dari alokasi tahun sebelumnya.

Sementara itu, lanjut Budoyo, total belanja APBD Kabupaten Manokwari Tahun Anggaran 2023 direncanakan sebesar Rp1,289 triliun atau mengalami penurunan sebanyak 4,96 persen dari alokasi Tahun Anggaran 2022.

Belanja daerah itu terdiri dari belanja operasi yang dialokasikan sebesar Rp812,481 miliar, belanja modal sebesar Rp278,318 miliar, belanja tak terduga sebesar Rp10 miliar, serta belanja transfer sebesar Rp188,777 miliar.

Sedangkan penerimaan pembiayaan pada APBD tahun 2023 dialokasikan sebesar Rp0, dan pengeluaran pembiayaan dialokasikan sebesar Rp82,190 miliar. Pengeluaran pembiayaan itu diarahkan untuk penyertaan modal pada Bank Papua dan pembiayaan pokok hutang atau pinjaman pemda pada tahun 2022 pada Bank Papua.

“Dari hasil perhitungan pendapatan, belanja, dan pembiayaan dapat disimpulkan bahwa terdapat selisih antara pendapatan dan belanja daerah pada APBD tahun 2023 yang merupakan surplus sebesar Rp82,190 miliar. Terdapat pembiayaan netto yang merupakan selisih antara penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan berupa defisit sebesar Rp82,190 miliar, sehingga sisa lebih perhitungan anggaran atau Silpa Tahun Anggaran 2023 adalah nihil,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait