MANOKWARI – Universitas Papua (Unipa) merupakan salah satu universitas di Papua Barat, saat ini telah mengantongi 9 guru besar.
Dr. Sepus Fatem, Wakil Rektor Unipa mengatakan, sebelumnya guru besar yang dimiliki hanya 7 orang, namun ketambahan dua guru besar yaitu J. Manusaway dan Wahyudi sehingga total yang dimiliki saat ini berjumlah 9 orang.
Dijelaskan Fatem, 9 guru besar tersebut, berdasarkan bidang ilmunya yaitu 3 untuk fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan 3 orang, Fakultas Perikanan 2, dan FKIP satu guru besar.
“Belum semua fakultas memiliki guru besar, dan ini belum seimbang, Ungkap Fatem yang juga Dekan Fakultas Kedokteran, Jumat (27/8/2021).
Lanjut Fatem, diperkirakan tahun 2021-2022, jumlah profesor di Unipa akan bertambah 3 orang.
“Kemungkinan tahun ini atau tahun depan akan bertambah 3 guru besar, sehingga jumlah guru besar di Unipa akan menjadi 12 orang,” bebernya.
Diakui Fatem, akreditasi Universitas salah satu penilaian berada pada jumlah guru besar yang di miliki.
“Jadi jumlah guru besar di suatu Universitas, menentukan akreditasinya,” katanya.
Terkait dengan pengembangan Unipa, menurut Fatem, saat ini status Unipa bersifat Satker dimana segala sesuatu bergantung dari pusat termasuk penerimaan mahasiswa baru, jumlahnya ditentukan pusat, sehingga upaya kedepan yang akan dilakukan Unipa yaitu bersifat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Karena kita masih status Satker, makanya segala sesuatu harus melalui pusat, tapi kalau BLUD, itu otonomi. Keuntungan dengan status BLUD, sebagai contoh, kita bisa tentukan sendiri jumlah mahasiswa yang akan kita terima,” ujar Fatem.
Bahkan dengan kategori BLUD, Universitas tersebut dapat melakukan kerjasama-kerjasama yang bisa memberikan income atau pemasukan.
“Kita sedang mengupayakan agar Unipa bisa beralih dari Satker menjadi BLUD, sehingga dengan berbagai sumber daya yang kita miliki, kita bisa mendapatkan pemasukan bagi Unipa,” tandasnya. (SM13)