MANOKWARI – Transaksi keuangan secara tunai berpeluang terjadinya penyebaran virus corona 19, namun dengan adanya transaksi keuangan secara digital dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), turut membantu pemerintah memberantas covid 19.
Hendrik Hutagalung saat menutup kegiatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mengatakan, sebagai pelaku UMKM, untuk transaksi keuangan disarankan menggunakan Qris, pasalnya selain menghindar terjadinya penipuan dengan uang palsu, turut membantu pemerintah bahkan pelaku UMKM terkena virus corona yang masih menghantui berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan.

“Harapan kami, pelaku UMKM yang sudah mengikuti pelatihan, dapat menggunakan Qris sebagai alat transaksi keuangan,” Ungkap Hendrik Hutagalung, Jumat (28/5/2021).
Diakui Hendrik anggaran yang digunakan pemerintah untuk menangani covid 19 cukup besar sehingga perlu mendapat dukungan masyarakat terutama bagi pelaku UMKM untuk memberantas covid 19.
“Anggaran yang cukup besar sudah bisa dipakai untuk bangun infrastruktur, pendidikan dan kesehatan, tapi karena covid, pemerintah harus gelontorkan uang tersebut untuk berantas covid 19, makanya kita juga harus dukung pemerintah basmi covid dengan cara gunakan Qris untuk transaksi keuangan,” harapnya.
Sesuai data yang dimiliki BI Perwakilan Papua Barat, tercatat 9177 Marchant di Papua Barat yang memiliki Qris dimanah 97,24 persen pengguna adalah UMKM.
“Ini merupakan hal positif yang perlu diapresiasi dan membuktikan kalau UMKM peduli terhadap pemberantasan covid 19,” tuturnya.
Kepada perbankan di Manokwari, Hendrik berharap peserta UMKM yang telah mengikuti pelatihan dipermudah saat mengajukan kredit, pembukaan rekening dan permohonan untuk mendapatkan Qris.
“Inilah tujuan kita lakukan pelatihan, selain mendapatkan edukasi tentang Qris, perbankan yang menjadi nara sumber, baik BRI, Mandiri dan BNI dapat membantu para UMKM saat mengajukan kredit, pembukaan rekening dan permohonan Qris,” tandasnya. (SM 13)