Sebagian Besar Kasus Positif Covid-19 di Papua Barat Berasal dari OTG

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap. (Foto:SM7)

MANOKWARI – Sesuai analisis Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat, sebagian besar orang positif Covid-19 berasal dari orang tanpa gejala (OTG). Itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap melalui video conference, Sabtu (30/5/2020).

Menurutnya, analisis baru dilaksanakan untuk data per Jumat (29/5/2020). katanya, jumlah orang positif Covid-19 di Papua Barat sebanyak 158 orang. Dari jumlah itu, 125 di antranya berasal dari orang tanpa gejala (OTG), 22 dari orang dalam pemantauan (ODP), dan 11 dari pasien dalam pengawasan (PDP).

Bacaan Lainnya

“Kalau dipersentasekan, orang positif hampir 80 persen berasal dari OTG. Ini memberikan gambaran bahwa kasus positif Covid-19 di Papua Barat sebagian besar berasal dari OTG,” katanya.

Untuk per kabupaten/kota, lanjutnya, Kota Sorong per Jumat (29/5) kasus positif sebanyak 54 orang, 44 di antaranya dari OTG, 8 orang dari PDP, dan 2 orang dari ODP. Kabupaten Teluk Bintuni, dari 41 orang positif, 40 orang dari OTG dan 1 dari ODP.

“Jadi Bintuni itu hanya 1 saja yng dari ODP, sedangkan 40 dari OTG,” sebutnya.

Kabupaten Sorong, lanjutnya, dari 32 orang positif, 25 dari OTG dan 7 dari ODP. Kabupaten Raja Ampat, dari 16 orang positif, 8 di antaranya dari ODP, 7 dari OTG, dan 1 dari PDP. Kabupaten Manokwari, dari 8 orang positif, 5 di antaranya dari OTG, 2 dari ODP, 1 dari PDP.

Selanjutnya, kata Tiniap, Kabupaten Teluk Wondama, dari 3 orang positif semuanya dari OTG. Kabupaten Fakfak, 2 orang positif semua dari ODP. Kabupaten Kaimana 1 positif juga dari OTG dan Kabupaten Manokwari Selatan 1 positif dari PDP.

Baca Juga:  Update ODP dan PDP di Papua Barat Per 7 April 2020

“Itu gambran dari masing-masing kabupaten/kota, sehingga kalau ditotal sampai dengan 29 Mei 2020, dari 158 orang positif, 125 orang dari OTG, ODP 22, dan PDP 11 orang.

Bila berdasarkan umur, sambung Tiniap, orang positif dari di bawah lima tahun (Balita) sampai dengan di atas 80 tahun.

“Kalau di bawah lima tahun ditemukan ada lima orang, di atas 80 tahun 1 orang. 75-80 tahun 1 orang juga. Sedangkan kalau berdasarkan klaster, kasus positif dari 9 klaster, yaitu klaster Gowa, lokal, bina desa, umroh, Dobonsolo, Pasar Remun Sorong, Malang, Sukabumi, dan lokal ojek,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait