PAPUA, – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 1.174 kali gempa mengguncang Kota Jayapura, Papua, sejak 2 Januari 2023. Gempa terakhir berkekuatan M 4,1 terjadi pada dini hari tadi pukul 00.39 WIB.
Pusat gempa berada di darat 7 Km Barat Daya Kota Jayapura. “Hasil monitoring BMKG, sejak gempa bumi M 5,4 Kota Jayapura 2 Januari 2023 hingga 11 Februari 2023 09.45 WIT telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.174 kali,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam cuitannya di @DaryonoBMKG yang dikutip dari detikNews, Sabtu (11/2/2023).
Ribuan gempa yang mengguncang Jayapura itu termasuk gempa yang tidak dirasakan maupun gempa yang dirasakan hingga berakibat merusak. Adapun gempa merusak tercatat sudah terjadi dua kali di Jayapura.
Daryono mengungkapkan 80 persen dari ribuan kali gempa tersebut tidak dirasakan. Menurutnya, hanya 172 kejadian yang gempanya bisa dirasakan masyarakat.
“Dengan 172 kejadian di antaranya guncangannya dirasakan,” ujarnya.
Gempa merusak pertama di Jayapura pada 2 Februari 2023. Lalu, gempa merusak terakhir di Jayapura terjadi 9 Februari 2023.
Sebelumnya, Daryono juga menjelaskan penyebab Jayapura sering gempa pada awal 2023 ini. Daryono menyebut batuan di daerah tersebut rapuh dan mudah terjadi gempa.
“Sehingga perlu diyakinkan ke depan kawasan Jayapura perlu memerhatikan bangunan tahan gempa. Gempa tidak membunuh tidak melukai, tapi bangunan roboh menyebabkan luka atau meninggal, sehingga perlu untuk mengantisipasi itu, masyarakat perlu membangun bangunan yang struktur kuat,” kata Daryono, dikutip dari detikNews, Jumat (10/2/2023).
Baca Juga: Pasca Gempa M 5,4 Guncang Jayapura, 2.500 Jiwa Mengungsi
Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyampaikan aktivitas gempa di Jayapura tinggi dan jenis dangkal. Dia mengatakan hal itu yang mengakibatkan gempa terus terjadi di Jayapura.
“Karakteristik di Jayapura itu aktivitas gempanya tinggi karena gempa di sini gempa dangkal dan batuannya mudah patah, sehingga di situ menyebabkan aktivitas terus menerus sejak Januari,” ucapnya.(*)