MANOKWARI – Temu Nasional (Temnas) Pemuda Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) ke-II dilaksanakan di Distrik Sururey Kabupaten Pegunungan Arfak, pasalnya, tempat tersebut memiliki sejarah Perkabaran Injil di Pegunungan Arfak melalui misionaris Erikson dan Triit.
Ketua Departemen PAMKA, Majelis Umum GPKAI Seluruh Indonesia, mengatakan umat GPKAI khususnya di Pegunungan Arfak, mulai mengenal injil atas pelayanan misionaris Erikson dan Triit, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya umat GPKAI di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf). Alasan inilah yang menjadi pertimbangan Sururey menjadi tempat pelaksanaan Temnas pemuda GPKAI.
“Alasan sejarah inilah yang membuat Majelis Umum GPKAI dan Departemen Pemuda, memutuskan Temnas harus dilaksanakan di Sururey Kabupaten Pegaf,” ungkap Robert Manggaprouw, Kamis (29/4/2021).
Roberth menjelaskan, di Sururey, Menyambouw, terdapat situs-situs sejarah masuknya injil di Pegaf,
“Saat kita berkunjung ke Sururey, atau di Pegaf, pasti akan menjumpai berbagai situs masuknya injil di Pegaf,” katanya.
Terkait dengan pelaksanaan Temnas pemuda GPKAI, kata Robert, bertujuan untuk menyamakan presepsi dari seluruh kepengurusan pemuda GPKAI di tingkat Majelis Daerah di Indonesia, peningkatan kepengurusan, peningkatan manajemen administrasi, serta menyusun program untuk lima tahun kedepan.
“Inilah tujuan kami laksanakan Temnas, sehingga perlu dukungan baik jemaat maupun pemuda itu sendiri,” tuturnya.
Pelaksanaan Temnas untuk yang kedua, bertempat dengan adanya pandemi virus corona, sehingga jumlah kehadiran, akan dibatasi dan Protokol Kesehatan (Prokes) wajib dilaksanakan selama kegiatan berlangsung, apalagi Kabupaten Pegunungan Arfak, menurut Robert, masih dikategorikan sebagai daerah zona hijau virus corona.
“Kita selaku pemuda gereja, mendukung program pemerintah dalam pemberantasan virus corona, makanya sesuai arahan Pak Bupati Pegaf Yosias Saroy, jumlah peserta kita batasi dan prokes wajib dijalankan,” tandasnya (SM 13)