Sekolah di Warmare sudah Laksanakan Pembelajaran Tatap Muka

Kepala Distrik Warmare, Aswandi.

MANOKWARI – Sekolah-sekolah di Distrik Warmare sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka. Namun siswa yang diizinkan masuk hanya 25 persen dari total siswa setiap sekolah.

“Sekarang memang kita sudah laksanakan sekolah tatap muka, tetapi hanya 25 persen. Hanya cukup 25 persen dulu,” ungkap Kepala Distrik Warmare, Aswandi, Sabtu (28/8/2021).

Bacaan Lainnya

Selain jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka dibatasi, menurut Aswandi, diterapkan sistem sift agar tidak terjadi kerumunan.

“Jadi contohnya begini, kelas I, kelas III, kelas V masuknya hari Senin. Jadi kita pakai selang-seling supaya tidak terlalu banyak ada pertemuan dengan siswa,” sebutnya.

Di samping itu, pihaknya mendorong pihak sekolah melakukan sosialisasi agar siswa yang memenuhi syarat dapat divaksin.

“Kalau sosialisasi di tingkat sekolah tetap dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah,” katanya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Manokwari, Henri Sembiring, mengatakan sesuai rencana pembalajaran tatap muka di Kabupaten Manokwari baru akan dilaksanakan pada awal tahun 2022. Pembelajaran tatap muka akan dilakukan secara bertahan, dimulai dari SMP.

“Kemarin saya sudah melaksanakan zoom meeting dengan para kepala sekolah (SMP) baik negeri dan swasta. Dan saya sudah instruksikan mereka semua supaya mereka harus sosialisasi dulu karena ada syarat yang harus dipenuhi, bahwa vaksinasi harus 70 persen (untuk siswa), guru juga harus 70 persen,” ungkap Sembiring.

Sosialisasi dilakukan agar mendapatkan persetujuan dari komite sekolah atau orangtua siswa guna dilaksanakan vaksinasi bagi siswa guna terlaksananya pembelajaran tatap muka.

Baca Juga:  Pernyataan Tegas Kadis P dan K Manokwari Pada Pertemuan Bersama Kepsek dan Guru SD Negeri 35 Sanggeng

“Tidak serta kita vaksin, vaksin, vaksin begitu karena kan SMA di bawahnya provinsi itu sudah mereka vaksinasi. Jadi saya berikan mereka (kepala sekolah) waktu sampai akhir bulan ini untuk mereka sosialisasi. Sosialisasi dilakukan pihak sekolah bekerja sama dengan Puskesmas di wilayahnya. Setelah sosialisasi nanti, mana sekolah yang duluan mau (melaksanakan pembelajaran tatap muka),” katanya.

Meskipun nantinya pembelajaran tatap muka dilaksanakan, namun untuk tahap pertama hanya diizinkan 50 persen. Sejauh ini baru ada satu SMP di Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur yang sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka.

“Kalau sekolah tatap muka itu 50:50. Jadi 50 persen yang dibuka. SMP di Pasir Putih sudah coba karena mereka tidak punya HP android untuk itu (sekolah online),” sebutnya.

Mengenai jumlah siswa SMP di Kabupaten Manokwari yang sudah divaksin, meski tidak menyebut angka pasti, menurut Sembiring masih rendah. Sebab vaksinasi bagi remaja 12-17 tahun baru dibuka beberapa waktu lalu. (SM7)

Pos terkait