Selama Pandemi Covid-19, Bus Sekolah di Manokwari tidak Beroperasi Melayani Pelajar dan Mahasiswa

Bus sekolah
Akibat pandemi Covid-19, bus-bus sekolah tidak beroperasi melayani pelajar dan mahasiwa di Manokwari. Bus-bus ini baru dioperasikan jika ada permintaan daari masyarakat.

MANOKWARI – Sejak pandemi Covid-19, bus-bus sekolah tidak beroperasi melayani para pelajar dan mahasiswa di Manokwari. Bus-bus tersebut hanya dioperasikan jika ada permintaan dari masyarakat.

Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Manokwari, Albert Simatupang, mengatakan selama pandemi Covid-19 kurang lebih hampir dua tahun juga berdampak pada aktivitas belajar mengajar. Akibat pandemi Covid-19, aktivitas belajar mengajar tidak dilaksanakan di sekolah tapi dilaksanakan secara online.

“Jadi kurang lebih dua tahun, bus yang diperuntukkan untuk melayani anak-anak sekolah dengan gratis ini sudah dihentikan,” ujar Simatupang.

Menurut Simatupang, sesuai hasil koordinasi, diperoleh informasi bahwa pada bulan September ini sekolah dibuka kembali untuk kegiatan aktivitas belajar mengajar. Jika aktivitas belajar mengajar tatap muka dibuka, pihaknya kembali kembali mengoperasikan bus-bus untuk melayani pelajar dan mahasiswa.

“Jadi bus-bus ini melayani anak sekolah sampai dengan yang kuliah. Selagi bus melintas di tempat mereka menunggu, kami angkut. Mau SMA kah, mau kuliah, tetap kami angkut,” tegasnya.

Simatupang menegaskan bahwa pelayanan bus-bus tersebut untuk melayani pelajar dan mahasiswa gratis. Tidak ada pungutan biaya dari para pelajar dan mahasiswa yang menggunakan jasa angkutan bus tersebut.

“Saya tegaskan, Namanya bus gratis. Jadi dari pihak sekolah, orang tua, anak sekolah kami tidak pernah pungut. Itu digratiskan untuk anak sekolah,” sebutnya.

Selama pandemi Covid-19, lanjut Simatupang, bus-bus tersebut hanya dioperasikan jika ada permintaan dari masyarakat. Kebanyakan pihaknya melayani permintaan dari masyarakat yang kedukaan, atau untuk melayani permintaan terkait kegiatan keagamaan.

Untuk melayani permintaan masyarakat ini, menurut Simatupang, ada biaya yang ditarik. Itu pun hanya untuk mengisi bahan bakar.

“Kalau untuk masyarakat umum ada biaya BBM karena kami dikasih anggaran khusus BBM untuk pelayanan anak sekolah. Jadi kami pungut biaya BBM ketika masyarakat umum minta pelayanan,” tandasnya. (SM7)

Baca Juga:  Pemkab Manokwari Membagikan dan Menyosialisasikan Penggunaan Masker kepada Masyarakat

Pos terkait