Manokwari – Seleksi penerimaan tenaga pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) Kabupaten Manokwari menggunakan sistem computer assisted test (CAT). Dengan sistem tersebut, yang menentukan kelulusan adalah peserta tes sendiri, bukan orang lain.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan, seleksi penerimaan tenaga P3K Kabupaten Manokwari dilaksanakan secara transparan, tanpa pungutan, dan bebas KKN.
“Jadi kalau ada pungli (pungutan liar) atau praktik yang janggal, laporkan. Sebab semua biaya ditanggung oleh negara,” kata Hermus, saat memberikan arahan kepada 1.066 orang yang akan mengikuti seleksi penerimaan tenaga P3K Kabupaten Manokwari, Jumat (17/11/2023).
Kepada para peserta tes, Hermus mengingatkan untuk tidak mempercayai oknum membawa-bawa nama lembaga atau pejabat tertentu dan menjanjikan kelulusan dengan meminta imbalan kepada peserta.
“Karena menghadapi momentum seperti ini ada yang merasa dekat dengan bupati, kepala BKN, kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM lalu janji akan membantu dengan meminta sejumlah imbalan atau barang berharga lain dari bapak-ibu. Saya sampaikan bahwa praktik seperti itu sudah tidak relevan dengan kondisi bangsa dan negara serta praktik pemerintahan yang bersih dari KKN. Jadi waspada saja,” tegasnya.
Menurut Hermus, seleksi dilakukan menggunakan sistem CAT, sehingga peserta sendiri yang menentukan kelulusan. Beberapa waktu lalu pun para peserta sudah mengikuti simulasi ujian menggunakan sistem CAT.
“Saya pikir kalau bapak-ibu melakukan persiapan dengan mantap pasti lewati tes dengan baik. Nantinya setelah menjawab hasilnya akan langsung kelihatan. Jadi lulus atau tidak itu ditentukan oleh bapak-ibu sendiri, bukan orang lain,” tegasnya lagi.
Hermus menambahkan bahwa seleksi menggunakan sistem CAT akurasinya jauh lebih tinggi. Dengan begitu, diharapkan akan menghasilkan tenaga P3K yang handal untuk melayani masyarakat Kabupaten Manokwari dengan baik. (SM7)