MANOKWARI, – Ketua Umum Perkumpulan Rumah Besar Flobamora Provinsi Papua Barat, Clinton C. Tallo, menyesalkan pernyataan dan tindakan oknum pengurus Ormas saat aksi mahasiswa asal Papua di Kupang, Sabtu (30/9/2023). Atas pernyataan oknum tersebut, Clinton menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Papua khususnya masyarakat Papua Barat.
“Saya menyesalkan pernyataan yang dikeluarkan oleh oknum tersebut. Dan sebagai orang Papua asal NTT, saya juga mengecam pernyataan itu yang menurut saya tidak pantas dikeluarkan dan melukai hati masyarakat Papua. Karena itu, saya menyampaikan permohonan maaf kepada saudara-saudara masyarakat Papua,” ujar Clinton, Minggu (1/10/2023).
Saat memberikan pernyataan, Clinton didampingi Wakil Ketua Perkumpulan Rumah Besar Flobamora, Romanus Pegan, dan pengurus Persatuan Perempuan Flobamora, Agnes Theresia Tuto.
Menurut Clinton, pernyataan yang dikeluarkan tersebut adalah pernyataan oknum, dan tidak mewakili suku atau masyarakat NTT.
“Itu pernyataan oknum, bukan mewakili masyarakat NTT. Untuk itu, saya mohon tidak dikaitkan dengan suku,” ungkap Clinton.
Clinton mengatakan, pengurus Rumah Besar Flobamora Papua Barat sudah berkoordinasi dengan Polda NTT untuk melakukan mediasi dan menyelesaikan persoalan tersebut.
“Tadi kami sudah koordinasi ke Kupang dan meminta kepada Polda NTT untuk membantu menyelesaikan persoalan tersebut,” katanya.
Tak hanya itu, menurut Clinton, pengurus Rumah Besar Flobamora Papua Barat juga meminta agar oknum tersebut membuat klarifikasi dan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka. Sebab pernyataan yang dikeluarkan tidak pantas dan melukai hati masyarakat Papua.
“Saya minta oknum tersebut segera membuat video klarifikasi dan permintaan maaf secara terbuka untuk disampaikan kepada publik. Karena apa yang disampaikannya melukai hati masyarakat Papua, termasuk kami juga karena kami juga masyarakat Papua asal NTT,” tandasnya. (SM7)