Sosialiasi Pengembangan Bandara Rendani, Bupati Hermus: Pemilik Hak Ulayat yang sudah Terima Ganti Rugi jangan Berbohong

Bupati Manokwari, Hermus Indou.

MANOKWARI – Masyarakat pemilik hak ulayat di sekitar Bandara Rendani, yang sudah menerima ganti rugi dari pemerintah tidak boleh berbohong. Dan masyarakat yang bukan pemilik hak ulayat tidak boleh mengatur pemerintah.

Hal itu ditegaskan Bupati Manokwari, Hermus Indou, pada sosialisasi percepatan pengembangan Bandara Rendani, di pelataran parkir bandara tersebut, Kamis (30/9/2021).

Bacaan Lainnya

Pernyataan bernada keras ini dilontarkan Bupati Hermus menanggapi pernyataan beberapa warga yang menyebut belum mengetahui ganti rugi. Pernyataan tersebut juga menanggapi salah satu pensiunan pegawai bandara yang meminta disiapkan rumah sebelum meninggalkan rumah dinas di sekitar bandara.

Menurut Hermus, rencana pengembangan Bandara Rendani bukan baru kali ini dibicarakan. Hal itu sudah dibicarakan berulang-ulang.

“Kalau tidak salah sudah lima tahun lalu. Sudah lima tahun lalu, sudah dibicarakan dan ganti rugi itu sudah dilakukan. Dan memang Pemkab Manokwari dengan provinsi, artinya legal standingnya ada, bersertifikat. Kita juga tidak bisa membohongi diri sendiri, terutama masyarakat pemilik hak ulayat yang sudah menerima uang ganti rugi, jangan berbohong. Sudah tidak usah berbohong baru tarik ulur ke sana kemari, tidak boleh. Tuhan tidak berkati kita dengan cara-cara begitu,” tegas Hermus.

Hermus juga meminta masyarakat yang bukan pemilik hak ulayat untuk mengatur pemerintah. Sebab pemerintah ingin berbicaara dengan masyarakat pemilik hak ulayat.

“Yang bukan pemilik hak ulayat jangan sok atur. Yang pemilik hak ulayat yang kita bicara. Yang hanya memakai fasilitas pemerintah bicara di sini tidak usah. Anda sudah diberikan kesempatan, Anda menikmati rumah pemerintah dan lain sebagainya. Tidak boleh atur pemerintah. Saya bicara dengan pemilik hak ulayat, yang bukan pemilik hak ulayat tidak boleh atur pemerintah,” tegasnya lagi.

Baca Juga:  Sudah Merencanakan Peningkatan Kapasitas Infrastruktur, Bupati Manokwari Minta Dukungan BPN

Hermus menyatakan, Bandara Rendani harus dikembangkan. Jika tidak sekarang, kapan lagi.

“Ini harus dibangun. Kalau tidak dibangun, kapan. Orang Papua jangan selalu minta dikasihani terus. Orang Papua harus berkompetisi,” sebutnya.

Hermus meminta agar masyarakat suku Arfak yang ada di sekitar Bandara Rendani harus menjadi garda terdepan dalam mewujudkan pengembangan bandara.

“Saya minta keluarga besar Arfak yang ada di sini, kalian harus berdiri di garda terdepan. Tidak ada yang membangun Manokwari, Anda dan saya yang membangun Manokwari. Masyarakat yang lain ikut, Anda mengikuti masyarakat Arfak di sini. Saya minta yang lain jangan atur. Kalau sudah dikasih kepada masyarakat Arfak di sini, sudah. Anda yang lain ikut,” ujarnya.

Pemerintah, lanjut Hermus, ingin membangun Manokwari menjadi lebih baik. Dan semua orang di Kabupaten Manokwari dan Papua Barat berkepentingan terhadap Bandara Rendani.

“Kita mau bangun daerah ini jadi baik. semua orang di Manokwari, seluruh Papua Barat berkepentingan terhadap Bandara Rendani. Semua orang berkepentingan di sini,” tegasnya lagi.

Hermus kemudian Kembali menyinnggung soal penempatan rumah dinas oleh pegawai yang sudah pensiun.

“Yang menggunakan rumah dinas, sejak Anda pensiun Tuhan kasih khidmat. Selama Anda di situ gunakan kesempatan, jangan selalu mau menikmati enaknya. Orang Papua harus berubah. Orang Papua kalau menggunakan rumah dinas terus sampai tinggal, itu orang Papua yang tidak berkhidmat. Selama kita menjadi pegawai uhan kasih khidmat. Saya minta dengan hormat dukung program pemerintah. Khusus keluarga besar saya, Arfak, yang ada di sini harus berdiri di garda terdepan. Tidak ada yang bangun. Saya minta maaf karena ini kebenaran, saya bicara kebenaran. Kita bicara ini supaya daerah kita ini supaya kita punya daerah ini juga dibangun,” imbuhnya.

Baca Juga:  Soribo Jadi Calon Kampung Antikorupsi, Bupati Hermus: Korupsi No, Kesejahteraan Rakyat Oke

Hermus menambahkan, setelah pertemuan tersebut, masih aka nada pertemuan lagi. Dalam pertemuan kedua nanti, semua stakeholders akan dihadirkan, termasuk Gubernur dan Sekda Papua Barat.

“Nanti ada pertemuann kedua. Pertemuan kedua nanti semua stakeholders. Yang tiga kepala suku besar Arfak kita akan hadirkan. Termasuk Bapak Gubernur dan Bapak Nataniel Mandacan. Selain mereka dua sebagai Gubernur dan Sekda Papua Barat, melekat kepala suku besar turunan Lodewijk Mandatjan dan Barensz Mandacan. Bapak Isak Mandacan juga kita akan hadirkan. Bapak Daud Mandacan, semua keluarga Katebu Mandacan yang ada di sini akan hadir,” pungkas Hermus. (SM7)

Pos terkait