MANOKWARI – Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah dan masyarakat, terus di lakukan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua Barat, seperti yang dilakukan, Jumat (12/7).
Dalam sehari, Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Papua Barat, menyasar 3 sekolah, guna memberikan edukasi dan pengetahuan tentang bahaya narkoba dan upaya pencegahannya.
Pada topik permasalahan narkoba dan upaya penanganannya, yang di sampaikan Kepala Bidang P2M, drg. Indan Perwitasari, di SMP Yapis Manokwari, bahwa untuk menghindari penyalahgunaan narkoba, khusus bagi para siswa yakni dengan menentukan pergaulan yang benar.
“Upaya serius dalam penanggulangan narkoba di kalangan pelajar tidak bisa ditawar lagi. Karena fakta saat ini, tren penyalahgunaan narkoba telah bergeser dari pekerja ke kalangan remaja dan pelajar. Proteksi pelajar dari ancaman narkoba, merupakan salah satu upaya menjaga bonus demografi agar nantinya menjadi generasi yang produktif, ” ujar drg. Indah Perwitasari, S.Kg.
Hal senada juga di sampaikan kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat (Dayamas), Stanly Taghupia, SH, di SMP 22 Satap Mumbri, bahwasanya kegiatan yang di promotori mahasiswa KKN Unipa ini, Stanly menganggap kalau di usia remaja atau pelajar ini, merupakan usia yang rentan terhadap pengaruh di sekitarnya, karena di usia seperti inilah para remaja mulai mencari jati diri.
“Bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang, perlu diajarkan sejak usia dini, khususnya di kalangan pelajar. Karena di usia ini sedang tumbuh kembang dan proses pencarian jati diri,” jelas Stanly.
Sementara kegiatan sosialisasi yang sama juga di lakukan di SMPIT Insan Mulia Manokwari. Dalam sosialisasi yang di berikan oleh salah satu Penyuluh Narkoba, Victor Patty, S.Sos, permasalahan narkotika membutuhkan ketahanan diri yang kuat.
Di tahun 2018 lalu, beberapa provinsi di Indonesia, termasuk provinsi Papua Barat, tercatat memiliki ketahanan diri para generasi millenial yang lemah, sehingga gampang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
“Sesuai hasil survey ketahanan diri Anti Narkoba Tahun 2018, Aceh dan Sumut mempunyai ketahanan diri Anti Narkoba rendah, dan Papua Barat mempunyai ketahanan diri Anti Narkoba Sangat Rendah. Diharapkan dengan kegiatan ini para siswa dapat menjadi relawan anti narkoba, mampu mengakomodasi pelaksanaan tugas pencegahan,” tandas Victor. (SM3)