MANOKWARI – Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari belum melakukan rapid test massal. Itu karena stok rapid test kini terbatas. Kendala lainnya karena tempat karantina terpusat belum ada.
“Kita belum masif rapid test, stok tinggal 800 kok. Terus kalau kita rapid sekarang, ada yang positif, ada yang positif, kita mau taruh di mana?” kata Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring.
Menurutnya, isolasi mandiri bisa saja, namun disiplin masyarakat masih rendah. Masyarakat pun membangkang terhadap pemerintah.
“Tidak mau dengar apa kata pemerintah. Makanya kita minta para tokoh agama membantu melakukan sosialisasi agar masyarakat merasa tidak melakukannya untuk pemerintah,” ujarnya.
Untuk fasilitas karantina, kata Sembiring, pihaknya telah berkomunikasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Papua Barat untuk menggunakan gedung Sekolah Keberbakatan Olahraga (SKO), dan secara prinsip Dinas Pendidikan setuju. Namun, kata dia, perlu memperoleh izin dari Gubernur Papua Barat.
Selain itu, Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari juga melakukan penjajakan untuk menggunakan gedung di kompleks kantor MRPB sebagai fasilitas karantina serta gedung Pramuka di Susweni dan vila di Taman Jokowi.
“Khusus bila di Taman Jokowi untuk warga Warpramasi agar tidak dibawa lagi ke kota,” katanya. (SM7)