MANOKWARI – Bupati Manokwari, Hermus Indou, telah mengundurkan diri dari jabatan Manajer Perseman. Pengunduran diri itu karena Hermus ingin memberikan kesempatan kepada orang lain yang punya kompetensi untuk memimpin Perseman.
Siapapun yang nanti memimpin Perseman, menurut Hermus, itu merupakan kewenangan mutlak dari manajemen Perseman. Namun demikian, dia mengharapkan agar pemimpin Perseman nanti adalah figur yang berkarakter baik dan punya jiwa berkorban.
“Saya ingin berbagai beban bahwasannya cukup saya menjalankan tugas sebagai Bupati, biarkan Ketua KONI ataupun ketua cabang olahraga lainnya, jauh lebh baik kita memberikan kesempatan kepada orang lain. Di daerah ini bukan hanya kita, ada banyak orang di negeri ini yang punya kompetensi yang kuat, yang bisa diberikan kepercayaan untuk mengelola cabang olahraga yang ada, termasuk Perseman Manokwari,” ujar Hermus, Selasa (16/08/2022).
Menurut Hermus, maju mundurnya sebuah organisasi olahraga tergantung pada kompetensi pimpinan organisasi dan kerja sama yang baik, serta sumber daya yang cukup yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi itu. Dengan demikian dapat mewujudkan prestasi olahraga di Kabupaten Manokwari.
Mengenai siapa yang akan menggantikannya, Hermus mengatakan bahwa hal itu merupakan kewenangan manajemen Perseman. Dirinya tidak ikut campur siapa yang akan menjadi Manajer Perseman.
“Siapa yang menjadi Manajer Perseman itu menjadi kewenangan mutlak dari manajemen Perseman,” tegasnya.
Namun demikian, Hermus mengharapkan agar siapapun yang nanti menjadi Manajer Perseman adalah figur yang harus memahami sepakbola. Dia harus memiliki pengetahuan yang luas terkait sepakbola.
Kedua, lanjut Hermus, yakni mempunyai pengetahuan dan pengalaman organisasi yang memadai. Ketiga adalah memiliki karakter yang baik karena membangun sepakbola tidak hanya mengurus bola tapi yang mengurus semua manusia.
“Jadi mengurus semua manusia yang bermain bola di situ. Apa pun aktivitas yang kita lakukan dalam semua aspek pembangunan yang kita laksanakan itu semua berhubungan dengan manusia. Jadi saya berharap siapapun yang nanti menjadi Manajer Perseman berkarakter baik, tidak hanya pengetahuan dan pengalaman tapi punya karakter yang baik,” tegasnya lagi.
Dan yang keempat, kata Hermus, pemimpin Perseman nanti adalah orang yang memiliki jiwa berkorban. Mau memberikan dari apa yang dimiliki untuk kemajuan olahraga di Kabupaten Manokwari bukan mengharapkan.
“Bukan membawa diri untuk hidup dari Perseman. Kalau itu terjadi kegagalan besar. Saya berharap orang yang memimpin Perseman dia harus menghidupkan Perseman bukan Perseman yang menghidupkan dia. Jadi ini paradigma yang harus dipahami oleh siapapun yang memimpin organisasi. Jadi kalau bawa orang-orang yang tidak memahami prinsip ini hancur itu organisasi,” tandas Hermus. (SM7)