MANOKWARI – Perjalanan karier di pemerintahan dan pengalaman Hermus Indou secara tidak langsung merupakan langkah yang menjadikannya “matang” sebagai calon pemimpin. Oleh karena itu, masyarakat sudah tidak perlu lagi meragukan Hermus Indou dan sudah pasti Hermus akan menjadi Bupati Manokwari.
Itu diungkapkan tokoh masyarakat Jalan Merdeka, Yan Piet Hein Baibaba, dalam tatap muka masyarakat Jalan Merdeka dengan calon Bupati Manokwari, Jumat (27/11/2020).
“Kami warga tidak ragukan lagi, Hermus bupati. Bapak sudah lama disiapkan mulai dari KNPI dan itu jalan menjadi pemimpin. Karena itu, kami tidak ragukan lagi kehadiran bapak untuk terpilih jadi bupati,” sebutnya.
Menurut Baibaba, dirinya tidak perlu lagi menjelaskan figur Hermus Indou. Sebab, Hermus merupakan ketua tim pembentukan Provinsi Papua Barat dan ketua KNPI.
Bersama masyarakat setempat, lanjutnya, menyampaikan pernyataan mendukung HEBO di Pilkada Manokwari.
“Kami masyarakat dengan ini menyatakan mendukung 100 persen untuk HEBO sebagai Bupati dan Wakil Bupati Manokwari. Kami berkomitmen mencoblos nomor 2,” tegasnya.
Dia meminta agar setelah menjadi bupati dan wakil bupati, HEBO bila melewati Jalan Merdeka dapat “menengok” masyarakat sekitar.
“Kami harap apabila terpilih, dan kami yakin bapak terpilih, ketika lewat singgahlah untuk melihat kami agar ada harapan buat kami,” pungkasnya.
Ketua Tim Pengendali Pemenangan HEBO, Xaverius Kameubun, mengungkapkan, di dalam tim HEBO banyak anak Maluku. Selain Maluku, suku Nusantara lain juga sudah mendukung HEBO.
“Jadi HEBO itu Maluku, Maluku itu HEBO. Jadi jangan ragu lagi pilih yang menang. Dan HEBO pasti menang di 9 Desember,” tandasnya.
Sementara itu, calon Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan, perubahan ditentukan oleh pemimpin dan rakyat. Karena itu, pilihlah pemimpin yang punya kemampuan yakni visi dan misi yang besar.
“Dan bukan pakai konsep orang lain dan tinggal melaksanakan. Pemimpin harus mandiri dalam berpikir supaya bisa bisa kendalikan semua bawahan dalam memimpin. Tidak boleh membawa kertas konsep orang lain dan tinggal membacanya,” seru Hermus.
Saat ini, kata dia, rakyat sedang berjuang memilih pemimpinnya. Pemimpin adalah orang tua bagi rakyat. Orang tua harus bertanggung jawab terhadap anak-anaknya. Makanya pemimpin juga wajib mengasihi semua rakyat tanpa dikotomi, tanpa perbedaan. Kalau pemimpin sudah bawa dikotomi, tidak membawa keadilan. Akan selalu ada dikotomi dalam kepemimpinannya,” tegasnya.
Pemimpin, lanjut Hermus, adalah orang “besar”. Orang “besar” bukan orang yang ketika “duduk” melihat rakyat itu kecil. Orang “besar” adalah orang yang punya pikiran besar untuk membawa perubahan bagi rakyatnya.
“Memilih pemimpin adalah memilih orang yang bisa memberi petunjuk yang benar, dan bisa mengatakan salah jika salah bukan membenarkan,” tegasnya.
Memilih Bupati Manokwari, kata Hermus, harus yang punya level pengetahuan di atas daerah lain. Karena Manokwari merupakan ibukota Provinsi Papua Barat dan menjadi indikator bagi kabupaten/kota yang lain.
“Karena membangun Manokwari akan jadi indikator bagi daerah lain. Kita target bangun bandara menjadi lebih representatif agar bisa didarati pesawat yang lebih besar dan juga bisa beroperasi siang dan malam,” ujarnya.
Infrastruktur kota pun, tambah Hermus, akan ditata dengan baik. Kawasan pantai juga akan ditata agar tidak lagi menjadi kawasan terbelakang tapi menjadi kawasan terdepan kota ini.
“Saya datang bukan dengan visi bagi kartu, tapi mengubah kota ini menjadi kota modern dan rakyat yang mendiaminya sejahtera. Jadi pastikan pilihan. Jangan salah pilih pemimpin yang bergantung pada konsep orang lain,” tandasnya. (SM7)