MANOKWARI – Petugas kesehatan di Puskesmas Warmare, Puskesmas SP-4 Prafi, dan RS Pratama Warmare yang menangani Covid-19, hingga kini belum mendapat insentif. Meski demikian, mereka tetap memberikan pelayanan seperti biasa.
Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Warmare, Jekson Tibiay; Kepala Puskesmas SP-4 Prafi, Dewi I. Ukurop; dan Direktur RS Pratama Warmare, dr. Alwan Rimosan, menjawab pertanyaan Pansus Covid-19 DPRD Manokwari yang mendatangi dua Puskesmas tersebut, Rabu (8/7).
Kepala Puskesmas Warmare, Jekson Tibiay, mengaku, pihaknya belum menerima insentif terkait penanganan Covid-19.
“Belum ada. Selama ini yang penting kita lakukan kita punya tupoksi sebagai tenaga medis, kita melayani,” ujar Tibiay.
Menurutnya, yang diperoleh Puskesmas Warmare baru alat pelindung diri (APD) dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari.
“Itu kita pakai untuk melayani masyarakat,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Kepala Puskesmas SP-4, Dewi I. Ukurop. Bahkan, dia mengaku baru mengetahui dari Pansus jika ada ada insentif.
“Honorarium saya baru dengar juga,” katanya.
Namun demikian, para petugas Puskesmas tetap bekerja memberikan pelayanan. Terkadang, kata Ukurop, demi bisa memberikan pelayanan, petugas Puskesmas sering menggunakan dana pribadi.
Direktur RS Pratama Warmare, dr. Alwan Rimosan, juga mengakui bahwa tenaga medis di rumah sakit yang dipimpinnya pun belum mendapat insentif.
“Belum ada yang dapat. Kita sama dgn RSU Manokwari, tapi mereka sudah dapat atau belum saya tidak tahu. Besarannya juga beda karena mereka ( RSU Manokwari) ada SK Menkes, kita tidak ada,” ujar Rimosan. (SM7)