MANOKWARI – Masyarakat dari lima distrik dan satu kelurahan menyampaikan aspirasi kepada Pemkab Manokwari agar ibukota Kabupaten Manokwari nantinya dipindahkan ke Distrik Masni. Penyampaian aspirasi masyarakat Distrik Warmare, Prafi, Masni, Sidey, dan Distrik Manokwari Utara (Pantura) serta Kelurahan Amban dilaksanakan dalam deklarasi di lapangan Sumber Boga, Distrik Masni, Selasa (22/6/2021).
Acara yang digelar tim percepatan pemindahan ibukota Kabupaten Manokwari ke Distrik Masni, dihadiri para tokoh masyarakat, tokoh adat, serta tokoh agama. Hadir pula para kepala suku, baik suku Papua maupun suku Nusantara. Bupati Manokwari, Hermus Indou, pun hadir dan menerima aspirasi masyarakat tersebut.
Selain aspirasi, masyarakat juga menyampaikan pernyataan sikap yang disampaikan salah satu tokoh adat, Lukas Koyani. Dalam pernyataan sikap itu, masyarakat lima distrik dan satu kelurahan itu menyatakan senantiasa mendukung segala upaya pemerintah untuk pemerataan kesejahteraan rakyat. Mereka juga menyatakan mendukung dan memohon agar ibukota Kabupaten Manokwari harus dipindahkan ke Distrik Masni.
“Masyarakat lima distrik dan satu kelurahan menyampaikan dengan tegas kepada Bapak Bupati Manokwari bahwa penetapan ibukota Kabupaten Manokwari harus merujuk pada hasil kajian yang telah dilakukan tim dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Papua (Unipa) pada masa Bupati Bastian Salabay yaitu di Distrik Masni. Apabila Kabupaten Manokwari tidak dipindahkan ke Distrik Masni, dipindahkan ke distrik lain, maka kami masyarakat Arfak-Meyah, akan bersatu menghilangkan stigma pada setiap momen pilkada, pilgub, pileg bahwa Suku Meyah gampang dibeli, maka kami membangun kekuatan dengan seluruh masyarakat Nusantara untuk melawan ketidakadilan ini. Apabila Kabupaten Manokwari tidak dipindahkan ke Distrik Masni, dipindahkan ke distrik lain, maka kami akan bergabung dengan Kabupaten Manokwari Barat dan Kota Madya Manokwari,” tegas Koyani.
Usai menerima aspirasi dan mendengar pernyataan sikap masyarakat, Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan, dirinya akan mengundang perangkat daerah terkait untuk menyiapkan tim guna mendorong pembentukan Kota Manokwari dan Kabupaten Manokwari Barat sekaligus menyiapkann tim untuk melakukan kajian ibukota Kabupaten Manokwari. Di mana, menurut Hermus, Distrik Masni merupakan salah satu kandidat kuat untuk menjadi ibukota Kabupaten Manokwari.
Hermus yakin aspirasi pemindahan ibukota Kabupaten Manokwari tidak hanya dari Masni, tapi juga dari Distrik Prafi atau Warmare. Oleh karena itu, kata dia, semua aspirasi terkait ibukota Kabupaten Manokwari akan diterima dan akan diproses sesuai aturan yang berlaku.
“Inti dari aspirasi hari ini yaitu kami akan terima dan akan membawanya untuk ditindaklanjutinya sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Mekanisme dan tahapan harus dilalui, aspirasi disampaikan kemudian kita tindak lanjuti dengan kajian kemudian akan disampaikan juga ke DPRD, kemudian DPRD dan pemerintah kabupaten akan bersama-sama terusken ke Bapak Bubernur, selanjutnya Bapak Gubernur akan sampaikan ke Kemendagri. Bupati Manokwari bersama jajaran akan mendukung objektivitas dan kinerja tim kajian ibukota Kabupaten Manokwari yang akan bekerja. Kita tidak melakukan hal-hal yang akan menimbulkan kecurigaan dan kecumburuan sosial di antara semua masyarakat di lima distrik dan satu kelurahan ini,” ujarnya.
Hermus menambahkann, jika nantinya tim kajian memutuskan lokasi ibukota Kabupaten Manokwari, maka keputusan itu harus diterima.
“Keputusan akhirnya kalau ada di Masni, Warmare harus menerima, kemudian Prafi harus menerima dan kita semua masyarakat harus menerimanya. Demikian juga kalau hasil kajian tidak menentukan Masni tapi di tempat lain, kita harus bisa menerimanya,” tukasnya.