Terima Peserta Didik Baru Melebihi Kapasitas, Ini Penjelasan Kepala SMPN 2 Manokwari

Kepala SMPN 2 Manokwari, Margriet Pondajar. (Foto:SM7)

MANOKWARI – Sesuai kapasitas, harusnya SMPN 2  Manokwari hanya bisa menerima 210 peserta didik baru. Namun, pihak sekolah mengambil kebijakan menerima pendaftaran lagi setelah kuota itu terpenuhi.

Kepala SMPN 2 Manokwari, Margriet Pondajar, mengatakan, kebijakan itu diambil karena animo orangtua siswa dan masyarakat yang ingin mendaftarkan anaknya di SMPN 2 sangat besar.

Bacaan Lainnya

“Kita taat pada aturan, tapi ketika anak itu sudah ditolak di sekolah yang harusnya dia didaftarkan di sana karena zona rumah dan zona sekolahnya, tetapi kami mengambil kebijakan,” kata Pondajar kepada wartawan di sekolahnya, Jumat (3/7/2020).

Secara resmi, SMPN 2 Manokwari menerima 210 peserta didik baru dan sudah terpenuhi melalui pendaftaran online. Namun, Pondajar mengakui, setelah kuota itu terpenuhi pihaknya mengambil kebijakan membuka lagi pendaftaran.

“Jadi hari ini dari luar yang 210 itu kami menampung 150. Jadi semua total siswa kami hari ini adalah 360 siswa (baru),” ungkapnya.

Diakuinya, dengan penambahan itu mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun, suka tidak suka pihaknya harus hadapi.

“Dan kami siap,” tegasnya.

Dia mengakui, daya tampung SMPN 2 Manokwari hanya 10 ruang, dan sesuai aturan K13 seharusnya ada 32 siswa di satu rombongan belajar (rombel).

“Tetapi karena anak-anak ini punya hak, punya kebutuhan untuk mereka harus sekolah. Ketika mereka sudah ditolak di mana-mana kan tidak mungkin kita tolak mereka lagi karena mereka anak-anak yang memang harus kita tolong. Jadi sebenarnya kita masih membutuhkan dua ruang belajar lagi. Tapi kita punya ruang cadangan yang bukan ruang belajar yaitu ruangan multimedia dan juga ruangan keterampilan sudah kami siapkan untuk menampung anak-anak yang sejumlah 360 itu yang akan kita bagi dalam 11 kelas,” bebernya.

Baca Juga:  PPDB 2024, Sekolah di Manokwari Diingatkan Terima Siswa Baru sesuai Daya Tampung

Mengenai langkah yang akan dilakukan agar semua peserta didik baru itu bisa mengikuti KBM, dia mengatakan, saat ini belum ada KBM. Namun, di New Normal nanti jelas ada KBM.

“Mungkin nanti kita setting tidak semua sekaligus datang karena keterbatasan ruangan tadi. Jadi misalkan nanti satu minggu itu mereka belajar satu kali berjenjang. Jadi kelas VII dulu, kelas VIII berikutnya, baru kelas IX. Itu strategi yang kami pakai untuk New Normal nanti terkait KBM,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait