MANOKWARI – Upaya penanganan dan pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19, di seluruh Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Papua Barat, rupanya sudah mencapai tahap maksimal.
Meski begitu, dari catatan jumlah Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) semakin meningkat, bahkan ada yang meninggal. Hal ini kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan, dikarenakan ada masyarakat yang tidak memperhatikan dan menjalankan instruksi maupun imbauan yang dikeluarkan pemerintah daerah. Seperti yang terlihat di wilayah kota.
Tidak hanya itu, aktifitas perekonomian yang terlihat tidak menjalankan aturan Physical Distancing. Dirinya menilai, upaya dari tokoh-tokoh agama harus lebih di tingkatkan, dalam hal pembinaan spiritual.
“Semua pihak sudah ambil tindakan yang benar di Kabupaten/Kota se-Papua Barat. Yang kita lihat penanganan covid-19 sudah sangat baik, langkah yang harus kita ambil adalah memaksimalkan instruksi. Masih banyak masyarakat kita yang melawan yaitu masyarakat dalam kota. Saat berbelanja juga tidak diperhatikan jaga jarak. Ini harusnya ada kesejukan rohani yang di berikan oleh pemuka agama,” ujar Otto, dalam gelaran rapat Forkopimda, Jumat (3/4/2020)
Hal ini ditegaskannya sebab, sudah terdapat korban jiwa akibat wabah virus corona yang semakin merajalela di wilayah Provinsi Papua Barat. Masyarakat di harapkan untuk tidak melakukan aktifitas yang berlebihan di luar rumah. Sementara pihak pemerintah akan melakukan langkah-langkah pencegahan sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Sudah ada barang ini ditengah kita dan sudah ada yang mati. Kenapa kita tidak percaya?. Oleh karena itu, semua imbauan yang sudah di keluarkan, kita harus sepakat untuk melaksanakannya,” imbuhnya.
Parorongan mengusulkan kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk memfasilitasi para pemimpin agama memberikan penguatan spiritual, melalui media masa, mengingat wabah virus corona ini, tidak memungkinkan umat berkumpul dan berdekatan.
“Tentang doa bersama. Bisa juga melalui RRI. FKUB harus fasilitasi semua pemuka agama untuk ibadah secara online. Nanti kita akan bicara dengan media RRI, untuk dilakukan ibadah online,” tutup Otto. (SM3)