Terkait Kepulangan Warga Papua, Jayapura, Gustu Covid-19 Papua Barat Dinilai Lamban Koordinasi

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Manokwari. (Foto:SM7)

MANOKWARI – Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari menyayangkan lambannya koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Papua Barat terkait rapid test bagi warga Papua yang akan kembali ke Jayapura.

Warga Papua tersebut mau dipulangkan Kamis (2/7/2020), namun surat dari gugus tugas provinsi baru diterima Rabu (1/7/2020). Surat itu pun tidak ditujukan kepada Bupati maupun Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari.

Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Manokwari, drg. Henri Sembiring, mengatakan, pihaknya tetap menindaklanjuti surat tersebut untuk melakukan rapid test bagi warga Papua yang akan kembali ke daerahnya. Akan tetapi, rapid test dilakukan sesuai kemampuan yang dimiliki.

“Itu instruksi Gubernur, sehingga kita menghormati beliau sebagai pimpinan daerah,” kata Sembiring kepada wartawan di Posko Gugus Tugas Covid-19, Rabu (1/7/2020).

Menurutnya, petugas Puskesmas mengeluh karena rapid test bagi 401 warga itu dilakukan tidak sampai dua hari. Sebab, sesuai jadwal, KM Gunung Dempo yang akan mengangkut warga tersebut Kamis (2/7/2020) besok pukul 15.00 WIT sudah ada di Pelabuhan Manokwari.

“Para petugas di Puskesmas akan melakukan rapid test semampunya hari ini dan besok,” ujar Sembiring.

Diakuinya bahwa gugus tugas provinsi berjanji membantu alat rapid test. Namun, hingga hingga Rabu (1/7/2020) siang belum direalisasikan.

Surat dari Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat terkait rapid test bagi warga Papua yang baru diterima Gustu Covid-19 Manokwari, Rabu (1/7/2020). (Foto:SM7)

“Mereka mau bantu logistik, katanya. Tapi pengalaman kemarin waktu memulangkan warga Biak, yang kita pulangkan 500 orang, bantuan rapid test dari gugus tugas provinsi hanya 200,” sebutnya.

Menurutnya, pemulangan warga Papua itu sebenarnya direncanakan karena sudah diaampaikan Gubernur Papua Barar sejak minggu lalu. Hanya saja, gugus tugas provinsi yang lamban menindaklanjutinya.

“Gubernur sudah menyampaikan hal ini sudah sekitar seminggu lalu. Tapi kenapa hari ini baru ada surat dan langsung dilakukan pemeriksaan. Makanya tadi saya bilang harusnya gugus tugas provinsi sampaikan sejak Senin kemarin atau dari Sabtu pekan lalu karena tenaga analis di Puskesmas terbatas. Yang banyak di Puskesmas Sanggeng, ada lima orang. Itu saja mereka tadi mereka sudah menyerah,” ungkapnya.

Baca Juga:  Peringatan Harganas, BKKBN Papua Barat Terapkan Protokol Kesehatan

Menurutnya, harusnya rapid test untuk warga Papua disampaikan beberapa hari sebelumnya supaya diatur dengan baik agar tidak banyak membebani petugas di Puskesmas akibat penumpukan di Puskesmas tertentu. Jika disampaikan beberapa hari sebelumnya bisa diatur agar rapid test dilakukan sesuai dengan alamat warga tersebut.

“Saya sudah sampaikan kepada mereka dan mudah-mudahan dilaksanakan semaksimal mungkin. Saya tidak bisa janji karena petugas Puskesmas juga jumlahnya terbatas dan kemampuan mereka juga terbatas,” ujarnya.

Ditanya apakah sudah ada koordinasi dari Gugus Tugas Covid-19 Papua Barat sebelum surat dikirim, dia mengatakan, koordinasi dilakukan Rabu pagi tadi surat sampai di gugus tugas kabupaten.

“Setelah air sudah di leher, mau tutup telinga dan hidung baru tadi ketua gugus tugas provinsi telpon dan sampaikan. Akhirnya korban orang di Puskesmas,” tukasnya. (SM7)

Pos terkait