MANOKWARI – Di masa pemerintahan Bupati Demas Paulus Mandacan, Pemkab Manokwari melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman sudah dua kali menyurati mantan Ketua DPRD Manokwari yang masih menempati rumah dinas ketua DPRD di Brawijaya, Manokwari, agar segera dikosongkan. Namun hingga kini rumah dinas itu masih ditempati oleh keluarga mantan ketua DPRD tersebut.
Oleh karena itu, menurut Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Manokwari, Joni Towansiba, dalam waktu dekat pihaknya segera berkonsultasi dengan Bupati Manokwari. Jika bupati menginstruksikan untuk dikosongkan, pihaknya akan bertindak untuk mengosongkannya.
Towansiba menuturkan, pada awal kepemimpinan Bupati Demas Paulus Mandacan, piihaknya menyurati mantan ketua DPRD untuk meninggalkan rumah dinas tersebut.
“Waktu itu Pak Mosyoi meminta Pemda Manokwari membangun rumah untuknya, sehingga pemda bangun di Susweni dan sudah ditempatinya. Itu rumah tipe 70 dibangun tahun 2017,” kata Towansiba di Aston Niu Hotel Manokwari, Selasa (23/3/2021).
Menurutnya, Pemkab Manokwari memenuhi permintaan tersebut dengan harapan rumah dinas ketua DPRD segera dikosongkan. Namun yang bersangkutan belum juga meninggalkan rumah jabatan tersebut.
“Seharusnya beliau sudah harus pindah karena itu rumah jabatan, itu rumah negara. Tidak ada alasan lagi. Alasan dia minta rumah kami Pemda Manokwari sudah bangun dia rumah dan ada di Suswei. Rumah su jadi, beliau su tinggal, dengan harapan beliau punya keluarga yang menempati rumah dinas itu segera piindah, sehingga Sekretariat DPRD Manokwari bisa programkan di APBD 2022 untuk direhab, sehingga pimpinan DPRD bisa tempati,” kata Towansiba.
Pihaknya, lanjut Towansiba, sudah dua kali melayangkan surat kepada yang bersangkutan. Namun hingga kini rumah dinas ketua DPRD belum juga dikosongkan.
Ditanya apakah Pemkab Manokwari akan melakukan upaya pengosongan secara paksa, Towansiba mengatakan pihaknya menunggu arahan Bupati Manokwari.
“Kalau ada perintah dari pimpinan, kami maju. Tunggu perintah saja, kalau bupati bilang kosongkan ya kita maju. Karena itu rumah negara, aset daerah. Secepatnya kami komunikasi dengan Pak Bupati,” tukasnya. (SM7)