MANOKWARI – Puluhan warga mendatangi Rumah Sakit dr. Azhar Zahir TNI Angkatan Laut Manokwari, sembari mengamuk dan meminta salah satu keluarganya yang meninggal untuk dimakamkan. Korban meninggal inisial M (50) Sekretaris Keuangan Pemkab Manokwari Selatan.
Salah satu anggota keluarga almarhum, Herman Musa, menceritakan almarhum setelah dibawa lari keluarga ke RSAL dengan keluhan sesak dada. Namun setelah mendapat tindakan medis, tidak lama kemudian yang bersangkutan mengebuskan nafas terakhirnya. Untuk memastikan diagnosa alamarhum, tim media telah melakukan rapid test dan hasilnya negatif. Jenazah almarhum hendak dibawa pulang oleh pihak keluarga, namun tidak di setujui oleh pihak rumah sakit.
“Tadi pagi meninggalnya. Waktu datang itu beliau merasa sesak dada dan sempat drop. Cuma hasil rapid test pertama dinyatakan negatif. Tapi pas meninggal pernyataan rumah sakit bahwa diperkirakan,” terang Herman, Selasa (29/9/2020).
Setelah melewati adu mulut yang panjang, pihak keluarga menyetujui untuk jenazah almarhum dimakamkan dengan menerapkan protokol Covid-19.
“Kalau memang Covid-19, kita keluarga sudah ikhlaskan untuk di makamkan secara protokol kesehatan. Tapi sampai sekarang, pihak rumah sakit tidak bergerak untuk di makamkan sampai sudah lewat waktu Sholat Asar. Sehingga kami keluarga marah,” tambahnya.
Menanggapinya, koordinator tim Covid-19 RSAL Manokwari, Lettu drg. Panji, memastikan bahwa pihaknya sudah melakukan tindakan sesuai protap medis, mulai dari penanganan awal pasien tiba hingga pasien menghembuskan nafas terakhirnya. Untuk hasil pemeriksaan awal, almarhum di diagnosa suspect positif Covid-19, oleh karenanya pihak medis langsung mengambil tindakan sesuai protokol Covid-19.
“Dari rumah sakit sendiri sudah maksimal kerjaya. Dari keterangan dokter yang memeriksa, diagnosanya suspect. Rencananya kami akan swab, tapi belum sempat karena almarhum lebih dahulu meninggal. Karena hasil pertama sudah suspect maka harus penanganannya ikut protokol Covid-19,” kata Lettu drg. Panji.
“Kita sudah bagi tugas. Kita dari rumah sakit hanya sebatas pemulasaran jenazah, selanjutnya kita hubungi gugus tugas. Mungkin yang lama dari gugus tugas untuk penggalian liang lahatnya,” tutup koordinator tim Covid-19 RSAL Manokwari itu. (SM3)