Tidak Ingin Ada ASN Terkena OTT, Pemkab Manokwari Sosialisasikan Saber Pungli bagi Pimpinan Perangkat Daerah

TOLAK PUNGLI: Para pimpinan perangkat daerah foto bersama Wakil Bupati, Kajari, dan Wakapolres Manokwari dengan membuat gerakan tolak pungli usai mengikuti sosialisasi Saber Pungli, Rabu (27/07/2022).

MANOKWARI – Pemkab Manokwari tidak ingin ada ASN lagi yang tertangkap tangan oleh tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). Karena itu, sosialisasi Saber Pungli bagi para pimpinan perangkat daerah di lingkup Pemkab Manokwari, Rabu (27/07/2022) di ruang Sasana Karya, kantor Bupati Manokwari.

Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, saat membuka kegiatan itu menyampaikan bahwa Pemkab Manokwari mempunyai komitmen untuk mewujudkan good governance dan clean governance dalam penyelenggaraan pemerintahan. Karena itu, Pemkab Manokwari tidak menginginkan operasi tangkap tangan terjadi lagi atau ada ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Manokwari berurusan dengan penegak hukum karena melakukan pungutan liar.

Bacaan Lainnya

“Cukuplah, kalau kita masih ingat beberapa waktu yang lalu ada beberapa pegawai negeri kita, aparat kita yang berurusan dengan aparat penegak hukum bahkan sampai pemecatan. Mungkin dari rumah sakit ada waktu itu,” ujar Budoyo.

Menurut Budoyo, yang menyedihkan kasus dugaan pungli di RSU Manokwari terjadi di ruang jenazah.

“Dulu terjadi pungli di ruang jenazah. Orang sudah susah ditarik biaya lagi. Tidak seberapa tapi kan orang yang ditarik itu orang yang susah,” tuturnya.

Tak hanya di RSU, dugaan pungli juga terjadi di Dinas Perindagkop dan UMKM beberapa waktu lalu.

“Juga ada yang di Dinas Perindagkop, dulu. Ini artinya jangan sampai terulang lagi. Makanya sosialisasi ini kita laksanakan, kita adakan, ini lebih cenderung mengarah kepada tindakan pencegahan. Jangan sampai terulang kembali,” tegasnya.

Baca Juga:  Kapolri Pimpin Upacara Sertijab Kapolda Papua Barat

Budoyo mengingatkan seluruh pimpinan perangkat daerah untuk bekerja dengan lebih transparan, jujur, akuntabel, dan menghindari praktik pungutan liar di lingkungan kerja masing-masing.

“Pak Bupati dan saya berkomitmen seluruh pelayanan yang ada di Kabupaten Manokwari harus bisa bebas dan bersih dari praktik-praktik pungutan liar,” tandasnya.

Ketua Tim Satgas Saber Pungli Kabupaten Manokwari, Kompol Agustina Sineri, mengatakan bahwa pihaknya sering menerima pengaduan dari masyarakat terkait penerimaan CPNS (CASN-red) dan masalah proyek. Namun demikian, masyarakat tidak berani membuat laporan polisi karena diduga melibatkan “orang besar”.

Menurutnya, pejabat adalah pelayan. Meskipun pimpinan tetap menjadi pelayan bagi masyarakat.

“Tadi di awal saya sampaikan bahwa kita semua adalah pelayan. Apalagi di pelayanan publik, itu banyak sekali celah yang membuat kita akan melakukan pungli. Ada yang kita sadari, ada yang kita tidak sadari. Kita ini yang dipercayakan mengemban amanah sebagai pimpinan. Jadi meski kita pejabat, kita tetap pelayan. Itu yang harus kita ingat. Kalau pejabat saja sudah miring kiri, miring kanan, bagaimana yang di bawahnya,” sebutnya.

Sineri mengatakan bahwa kepala perangkat daerah adalah kuasa pengguna anggaran. Karena itu, harus berhati-hati dalam mengelola anggaran.

“Kalau di kita itu KPA, itu Kuasa Pengguna Anggaran. Jadi itu ada di bapak dong punya tangan. Nah kalau kita tidak waspada, kalau kita tidak hati-hati, celah-celah itu ada,” ujarnya.

Tidak hanya kepala perangkat daerah, menurut Sineri, terkadang bawahan juga membuat masalah dengan membawa nama pejabat.

“Tadi saya bilang kita semua ini adalah pelayan. Tapi karena kita di sini, tadi saya bilang ada yang besar terus ada lagi di bawah yang kecil-kecil ini, itu sering bikin terjadi masalah. Datang bilang ‘ah saya ini diutus Bapak Gubernur, saya ini diutus Bapak Bupati. Jadi seperti itu,” tuturnya.

Baca Juga:  Penerimaan Kantor Bea Cukai Manokwari Triwulan I 2021 Mencapai Rp450 Juta

Sineri menambahkan bahwa jabatan yang diemban saat ini merupakan anugerah Tuhan. Karena itu, laksanakan tugas dan tanggung jawab dengan kembali mengingatt bahwa jabatan yang diemban adalah anugerah Tuhan.

“Mari amanah yang sudah diberikan kepada kita ini adalah anugerah Tuhan. Selain hidup kita adalah anugerah Tuhan, tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada kita juga adalah anugerah Tuhan. Tidak semua orang diberikan kesempatan sebagai pimpinan di suatu OPD tapi kita lah yang terpilih karena dianggap bahwa kitalah yang bisa memberikan pelayanan terbaik. Oleh sebab itu, mari kita melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan kembali mengingat bahwa ini adalah anugerah Tuhan. Oleh sebab itu, kita berikan pelayanan terbaik dengan tidak memikirkan segala sesuatu karena berkat sudah diatur oleh Tuhan,” pungkasnya. (SM7)

Pos terkait