MANOKWARI – Pemkab Manokwari bekerja sama dengan BPKP Perwakilan Provinsi Papua Barat untuk memberikan pelatihan Sistem Innformasu Akuntansi (SIA) bagi para pengurus BUMDes. Setelah pengurus dilatih, BUMDes-BUMDes di Manokwari akan didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Manokwari, Jeffry Sahuburua, mengatakan pelatihan bagi para pengurus BUMDes dimulai pada Selasa (08/03/2022) di Kampung Desay, Distrik Prafi. Ada pengurus dari sembilan BUMDes yang mengikuti pelatihan.
Menurutnya, para pengurus BUMDes dilatih agar bisa melihat dan mengelola di kampung dengan baik guna mendatangkan pendapatan bagi kampung. Saat ini, ada BUMDes di lima kampung yang bisa bisa mendatangkan pendapatan bagi kampung.
“Kita kurang lebih lima kampung yang sudah bisa meghasilkan PADes. Kita juga berharap kampung-kampung lain juga bisa karena situasi sekarang kita belum tahu 2024 setelah akhir masa jabatan Presiden Jokowi apakah Desa Kampung masih ada atau tidak dengan Presiden baru. Kita kan tidak tahu, makanya bagaimana kampung itu bisa bekerja mengelola potensi, melihat potensi di kampung dan bisa mengembangkan potensi itu untuk memperoleh penghasilan. Itu yang kita harapkan,” ujarnya.
Untuk bisa mengelola potensi yang ada, menurut Sahuburua, kualitas SDM pengurus BUMD perlu ditingkatkan. Karena itulah, pihaknya melaksanakan pelatihan bagi pengurus BUMDes.
“Memang sumber daya manusia ini yang harus lebih berperan di situ. Makanya tahun ini ada pelatihan bagi pengurus BUMDes. Sekalian kita langsung daftarkan mereka supaya ada legalitas, berbadan hukum. Kalau tidak salah nanti ada 43 atau 42 BUMDes yang akan didaftarkan. Sekarang sudah dalam proses persiapan,” katanya.
Diakuinya, saat ini kebanyakan BUMDes ada di wilayah Warmare, Prafi, Masni, dan Sidey (Warpramasi). Untuk membentuk BUMDes, butuh peran aktif dari kampung.
“Pembentukan BUMDes ini memang kampung yang harus lebih berperan melihat bagaimana potensi kampung, sehingga mereka bisa bentuk BUMDes untuk mengelola potensi kampung agar bisa mendatangkan penghasilan buat PADes,” pungkasnya. (SM7)
