MALAUMKARTA, SORONG – Perhelatan selama empat hari Festival Egek I di Kampung Malaumkarta, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong resmi ditutup oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disporaparekraf), Yusdi Lamatenggo, mewakili Pj. Gubernur Papua Barat Daya, Kamis (09/06/2023)
Dihadapan para peserta Festival, Yusdi mengawali dengan berterima kasih atas partisipasi seluruh pihak atas terselenggaranya dengan baik Festival Egek pertamai. Peran aktif para tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, lalu dunia usaha melalui UMKM, tamu undangan dan para peserta lomba, serta keterlibatan LSM dan Media massa semakin memeriahkan festival yang direncanakan menjadi acara rutin tiap tahun di tanah Malamoi raya.
“Mewakili pak Gubernur, saya ucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan semua pihak sehingga Festival Egek pertama ini dapat terselenggara dengan baik. Akan kita lakukan review dan evaluasi sehingga kedepan menjadi agenda rutin tahunan di tanah Malamoi ini,” ujar Yusdi
Yusdi pun menambahkan, wisatawan umumnya mengunjungi sebuah destinasi wisata adalah menginginkan atau menikmati tiga hal, yakni pertama pengalaman atas adat dan budaya masyarakat, kedua menikmati kuliner khas, dan ketiga menikmati keindahan alam. Berdasarkan hal ini, Provinsi Papua Barat Daya kedepannya akan menjadikan tiga unsur tadi akan sebagai fondasi yang dirancang dengan baik dan digaungkan bersama di Malaumkarta dalam perayaan-perayaan dan festival-festival daerah. Sehingga, konsep Pentahelix model, yakni Pemerintah, Dunia usaha, Akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) baik lokal maupun internasional, serta media massa menjadi faktor penting dalam mengembangkan potensi pariwisata tanah Moi ini.
“Sehingga kearifan lokal dalam menjaga alam, terus tumbuh dan berkembang, lalu dikelola secara bertanggung jawab, diwariskan melalui edukasi, serta tentunya memiliki manfaat ekonomi bagi masyarakat, menjadi tugas kita bersama,” tutup Yusdi Lamatenggo. (SM14)