MANOKWARI – 2 orang mahasiswa asal Kabupaten Manokwari yang menempuh pendidikan di China, terpaksa meminta pulang.
Kabid Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Kerja Disnakertrans Manokwari, Mukrianto menyebut kalau kedua mahasiswa tersebut telah melakukan perjalanan dari China ke Jakarta, dan seterusnya akan melanjutkan perjalanan ke Manokwari. Hal ini disampaikannya agar, ada pendampingan dan edukasi kepada kedua mahasiswa tersebut saat tiba di Bandar Udara Rendani Manokwari.
Kepulangan kedua mahasiswa ini disebabkan karena lokasi asrama yang di diami telah terdeteksi penyebaran virus corona. Lebih ironis lagi, informasi bahwa keduanya tidak mendapat pelindung pernafasan atau masker.
“Sebelum menutup pertemuan ini, saya ingin sampaikan kalau mahasiswa kita sudah dalam perjalanan kembali ke Indonesia. Karena informasi terakhir, asrama mereka sudah tidak aman lagi, dan mereka tidak kebagian masker, jadi mereka minta pulang,” tutur Mukri.
Menanggapinya, Sekreraris Daerah, Drs. Aljabar Makatita mendukung rencana kepulangan mahasiswa tersebut. Nantinya kedua mahasiswa tersebut saat tiba di Manokwari, akan di tangani oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
Sementara itu terkait dana perjalanan kedua mahasiswa, akan dikoordinasikan dengan Bupati Manokwari sebagai pengambil kebijakan di Daerah. Sebab para mahasiswa ini berasal dari Kabupaten Manokwari.
“Tadi sudah kita komunikasikan, nanti mereka sampai di Bandara Manokwari, nanti di edukasi oleh kantor kesehatan pelabuhan. Itu juga kami akan komunikasi dengan Pak Bupati, apakah orang tua mereka sudah tangani, nanti baru kita bicarakan,” ujar Sekda.
Jumlah mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di Nanjing-Cina sebanyak 3 orang masing-masing atas nama Maria Brigita Angsubay, Ade Rani Woof, dan Junifer Lahinta. Satu diantara ketiga mahasiswa ini yakni Ade Rani Woof, telah berada di Manokwari sebelum menyebarnya virus corona. (SM3)
