MANOKWARI – Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) dan Bupati Toraja Utara menitipkan masyarakat Toraja di Kabupaten Manokwari dan Papua Barat kepada Bupati Manokwari, Hermus Indou dan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan. Hal itu terungkap dalam acara pengresmian rumah adat Toraja (Mangrara Tongkonan), Senin (09/05/2022).
Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang, mengatakan menyampaikan rasa bangga kepada Gubernur Papua Barat, Bupati Manokwari, serta para bupati dan wali kota di Papua Barat yang telah membina dan mengarahkan masyarakat Toraja di Kabupaten Manokwari dan Papua Barat dengan baik.
“Kami terus terang bangga Bapak bisa membina, mengarahkan masyarakat kami yanga ada di Papua Barat, dan terlebih khusus kepada Bapak Bupati Manokwari, terima kasih. Bapak begitu baik terhadap masyarakat kami bahkan bapak-bapak seluruh bupati dan wali kota yang ada di Papua Barat begitu baik. Oleh karena itu kami berterima kasih. Kami menitip masyarakat kami kepada Bapak,” kata Bassang pada pengresmian Tongkonan, Senin (09/05/2022).
Menurut Bassang, masyarakat Toraja pekerja keras dan menjunjung tinggi kepercayaan yang diberikan. Karena itu, ketika pimpinan daerah memberikan tanggung jawab kepada masyarakat Toraja, dirinya yakin masyarakat Toraja siap mendukung dalam menjalankan program pembangunan di Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Manokwari.
“Tidak usah ragu Bapak Gubernur, para Bupati dan wali kota untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat kami. Masyarakat kami sungguh-sungguh menjaga mati yang namanya kepercayaan dari pimpinan. Saya yakin mereka mendukung Bapak dalam setiap program-program. Arahkanlah masyarakat kami Bapak Gubernur, bapak bupati se-Provinsi Papua Barat. Kami yakin dan percaya mereka tidak akan menyusahkan bapak, mereka tidak akan membuat bapak celaka, tapi justru mereka membantu bapak dalam tugas dan program untuk pembangunan di daerah,” ujarnya.
Ketua PMTI, Yulius Selvanus Lumbaa, mengatakan bahawa sebelum pengresmian Tongkonan dibacakan sejarah masuknya masyarakat Toraja di Manokwari dan Papua Barat. Menurut dia, kebersamaan yang ada dari sebelum merdeka sampai saat ini antara masyarakat Toraja bersama masyarakat setempat khususnya di Manokwari guna membangun membangun kampung halaman di Manokwari dan Papua Barat.
“Seperti yang disampaikan Bupati Toraja Utara bahwa masyarakat Toraja itu adalah pekerja, orang Toraja itu setia, orang Toraja itu cinta damai, orang Toraja itu pantang menyerah,” ungkapnya.
Menanggapi itu, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, mengatakan bahwa msayarakat Toraja bukan “orang lain” tapi sudah menjadi keluarga.
“IKT (Ikatan Keluarga Toraja) bukan orang lain lagi, sudah tinggal di Tanah Papua, makan di Tanah Papua, minum air di Tanah Papua, sudah kita keluarga besar semua. Jadi ketua PMTI tidak usah ragu, yakin, percaya, dan imani bahwa kami ada. Mereka tinggal sama-sama yang penting berdoa untuk keamanan nasional supaya daerah ini aman, berdoa untuk daerah ini supaya tetap aman, berdoa untuk kita semua supaya aman, tenang, dan damai dan bekerja membangun daerah ini,” ucap Mandacan.
Bupati Manokwari, Hermus Indou, mengatakan bahwa masyarakat Toraja tidak dating sendiri ke Tanah Papua, tapi dipanggil Tuhan untuk menerima berkat dan diberkati di Tanah Papua.
“Karena panggilan Tuhan itulah, tidak secara kebetulan masyarakat Toraja ada di Tanah Papua, Papua Barat, dan Kabupaten Manokwari,” ujarnya.
Menurutnya, kehadiran masyarakat Toraja juga berdampak pada kelancaran dan kesuksesan pembangunan di Kabupaten Manokwari. (SM)