Waifoi, Raja Ampat – Sebagai salah satu langkah tindak lanjut atas program Kolaborasi Pemberdayaan Masyarakat Kampung Penyangga Kawasan Konservasi (KOMPAK) yang diinisiasi oleh Kepala Balai Besar Kawasan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Papua Barat, Johny Santoso, yakni kunjungan sekaligus peninjauan langsung Kelompok Tani Hutan (KTH) maupun kampung penyangga kawasan konservasi bersama stakeholder dan berbagai pihak pemerhati alam Raja Ampat.
Setelah Workshop KOMPAK di Kota Waisai yang kemudian dilanjutkan FGD di Sorong kemudian dilaksanakan di Kantor BBKSD Papua Barat pada tanggal 29 Agustus 2023. FGD dihadiri unsur Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, BUMN, BUMS, dan NGO. Menyepakati 3 sampai dengan 4 kampung penyangga kawasan konservasi yang menjadi lokus pilot project, yakni KTH Warkesi, Kampung Waifoi, Kampung Kalitoko, dan Kampung Kapatcol. Kegiatan yang dimaksud merupakan rangkaian yang dilaksanakan pada 4 KTH dan kampung kawasan konservasi dalam selang waktu 12 hingga 14 September 2023.
Mantan Dirjen KSDAE, Kementerian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati (KLHK) Wiratno, yang turut serta dalam kunjungan menjelaskan bahwa berkat kerjasama dan kolaborasi antar pihak, KTH Waifoi dan Saupon Homestay telah dikelola dengan baik dan berkembang dengan beragam potensi yang pantas untuk disertakan dalam 100 Inovasi Indonesia 2023. Khususnya potensi wisata baru, yaitu Forest Healing dan Forest Bathing.
“Nanti bersama Kepala Balai akan saya usulkan untuk ikut serta dalam 100 Inovasi Indonesia untuk tahun 2023,” ujar Wiratno
Kepala BBKSDA Provinsi Papua Barat, Johny Santoso pun menjelaskan bahwa pasca workshop yang dilanjutkan dengan FGD, Implementasi pilot project program KOMPAK yang diinisiasi olehnya itu disambut baik berbagai pihak pemerhati alam kawasan konservasi Raja Ampat. Berbagai bantuan, dukungan dan pendampingan yang kemudian disinergikan sehingga tepat manfaat dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas, bagi masyarakat di kampung-kampung penyangga kawasan konservasi ini merupakan sebuah ide yang telah direalisasikan.
“Sehingga sangat penting untuk bersama-sama bergandengan tangan dan selalu kompak,” ujar Johny Santoso.
Turut hadir menyaksikan serangkaian aktifitas ini, Wakil Bupati Raja Ampat, Orideko I. Burdam mengaku baru pertama kalinya dirinya mengunjungi homestay Saupon yang berada dibalik hamparan mangrove Kampung Waifoi. Orideko menyampaikan bahwa jika alam dijaga dengan baik, maka alam akan jaga dan memberikan kasih dan berkat untuk masyarakatnya.
“Mari kita sama-sama kompak, membangun bersama, saling melengkapi pembangunan,” ujar Orideko Burdam. (SM14)