Manokwari – STIH Caritas Papua dan STIE Mah Eisa Manokwari akan melepas 192 wisudawan pada wisuda yang akan dilaksanakan pada 25 Maret 2024.
192 wisudawan tersebut terdiri dari 104 wisudawan STIH Caritas Papua dan 88 wisudawan STIE Mah Eisa.
Ketua STIH Caritas Papua, Roberth KR Hammar, mengatakan wisuda kali ini memiliki sejumlah keunikan.
“Seperti ada suami-istri yang sama-sama wisuda. Ada bapak dan anak, bahkan ada satu keluarga sampai lima orang sama-sama wisuda. Mahasiswa kelas online juga ada yang wisuda,” katanya, Sabtu (23/3/2024).
Tidak hanya itu, khusus untuk STIH Caritas Papua, angkatan 2020 lulus 95 persen dengan tenggang waktu 3,5 kuliah tahun.
“Tinggal 4 orang saja yang belum selesai. Kita berharap ke depan yang wisuda maksimal 4 tahun kuliah,” sebutnya.
Keunikan lain, lanjut Hammar, ada sejumlah mahasiswa juga lulus tanpa skripsi. Di antaranya 8 orang dari STIH Caritas Papua dan 4 orang dari STIE Mah Eisa.
“Mereka lulus dengan membuat jurnal,” ungkapnya.
Menurut Hammar, hal itu karena STIH Caritas Papua dan STIE Mah Eisa telah menerapkan Peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi.
Peraturan tersebut, lanjut Hammar, memberikan keleluasaan kepada perguruan tinggi untuk menerapkan aturan penyelesaian studi boleh dengan skripsi dan nonskripsi.
Yang nonskripsi yaitu jurnal. Jadi ketika dia menyelesaikan studi tidak skripsi tapi bisa membuat jurnal melalui penelitian perpustakaan saja atau penelitian lapangan dan diajukan ke jurnal nasional yang terakreditasi atau jurnal internasional. Kalau di jurnal internasional bisa yang bereputasi dan nonreputasi. Jadi itu bagian dari upaya agar alumni bisa punya kemampuan menulis terutama di jurnal karena itu kurang sekali di para sarjana,” ungkapnya.
Hammar menambahkan bahwa keunikan lain pada wisuda kali ini adalah ada wisudawan dari berbagai profesi. Ada pula wisudawan yang sudah bergelar sarjana, bahkan ada wisudawan yang sudah magister dan kandidat doktor.
“Ada doktor ekonomi juga yang akan ikut diwisuda. Ada juga 5 orang magister hukum yang diwisuda,” pungkasnya.
Ketua STIE Mah Eisa Manokwari, Theodorus Herin, menambahkan bahwa dari 192 wisudawan itu tidak semuanya mengikuti prosesi wisuda pada 25 Maret 2024.
“Ada yang tidak ikut diwisuda karena sementara tugas di luar daerah dan ada yang sakit,” ungkapnya.
Herin menambahkan bahwa setelah wisuda para wisudawan akan berkarya di tengah masyarakat. Untuk itu, dia berharap agar setelah lulus dan kembali ke masyarakat, para wisudawan menunjukkan kejujuran dan jiwa kerja. (SM)