BKKBN Papua Barat Gelar Internalisasi Materi dan Media KIE Program BKB di Manokwari Selatan  

Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera, dr. Christina (kanan)

MANOKWARI SELATAN  –  Salah satu permasalahan yang dapat menghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah masalah stunting atau kerdil. Stunting tidak sekedar tinggi badan lebih pendek dibandingkan tinggi badan anak seumuran tetapi kondisi stunting menyebabkan anak lebih rentan terhadap penyakit serta mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang berpengaruh pada kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan.

Kepala BKKBN Papua Barat melalui Koordinator Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera, dr. Christina menuturkan berdasarkan data stunting Tahun 2017, Provinsi Papua Barat tercatat sebagai salah satu Provinsi yang memiliki masalah stunting cukup banyak yakni 33,3 persen.  Sementara untuk Kabupaten Manokwari Selatan 39,5 persen yang merupakan data dari Dinas Kesehatan Papua Barat. Namun, pada Tahun 2020, angka stunting di Papua Barat turun 20,77 persen.

Bacaan Lainnya

Masalah stunting, kata dr. Christina lagi membutuhkan penanganan dengan baik dan melibatkan banyak pihak terutama keluarga.

“Salah satu cara efektif adalah pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan yaitu 9 bulan dalam kandungan dimana 270 hari  seorang ibu harus mendapatkan gizi yang seimbang dan setelah bayi lahir harus mendapatkan ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa tambahan susu formula sampai 2 tahun atau 730 hari harus diberikan makanan pendamping ASI dengan gizi seimbang,” terang dr. Christina dalam kegiatan Internalisasi Materi dan Media KIE Program BKB di Kampung Abbreso, Kabupaten Manokwari Selatan, Rabu (24/3/2021).

Menurutnya, kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita atau BKB merupakan wadah yang strategis untuk melakukan edukasi kepada Ibu yang memiliki bayi dua tahun dan kurang dari 60 bulan agar dilaksanakan pengasuhan yang tepat.

Baca Juga:  PPDB SMP Negeri 2 Ransiki, Berlakukan Calistung

“Kita harapkan dalam keluarga tidak ditemukan lagi anak-anak yang masuk kategori stunting di Papua Barat secara khusus Manokwari Selatan, sehingga harapan Presiden Jokowi terkait angka stunting tahun 2024 dapat diturunkan sebesar 14 persen,” tuturnya.

Dirinya berharap setiap informasi yang diterima dalam kegiatan yang dilakukan dengan jumlah peserta 20 orang yang merupakan dua kelompok BKB nantinya dapat bermanfaat untuk edukasi gizi, pengasuhan yang benar kepada Ibu Baduta dan Balita pada setiap kegiatan BKB di Manokwari Selatan. (SM)

Pos terkait