MANOKWARI – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Papua Barat, menggelar pembinaan ASN bagi pegawai dilingkup BKKBN Pusat. Pembinaan ini dihadiri langsung kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo.
Dalam arahannya, Kepala BKKBN Pusat mengingatkan setiap ASN di lingkup BKKBN harus bisa bekerja ikhlas menjadi pelayan masyarakat yang baik dan tidak boleh menonjolkan kepentingan pribadi.
“Ketika seorang ASN mendahulukan kepentingan pribadi, maka seketika itu dia telah menjadi orang bodoh dan pekerjaannya akan menjadi sia-sia,” kata Hasto Wardoyo, kepada puluhan pegawai dilingkup BKKBN Papua Barat, Rabu (20/11).
Menurut dia, menjadi pelayan masyarakat yang baik itu harus dimulai dari masing-masing individu sebab kita sering kena penyakit macam-macam, atau gangguan mental emosional di mana dari setiap 100 ASN bisa saja terdapat tiga orang yang agak “terganggu”.
Misalnya katanya menyebutkan, ASN BKKBN Papua Barat tercatat 82 orang, dan ada tiga orang agak “eror” sering bolos, dan tidak masuk kerja, tidak bertanggungjawab kerja, tidak bertangungjawab diberi pekerjaan, hingga mengakibatkan atasan menjadi mules.
“Akan tetapi dari setiap 100 ASN diyakini juga tetap terdapat sebanyak lima orang pekerja luar biasa, mereka disuruh apa saja mau, dan apa saja mau dikerjakan, karenanya kita harus berubah menjadi ‘personal master’, bekerja dengan cerdas dan ikhlas,” katanya.
Seorang personal master katanya menjelaskan, adalah menjadi pribadi yang tidak selalu menyalahkan orang lain bekerja, mampu mencari jati diri seperti apa kita dan mau membuka diri.
Disamping itu, katanya menekankan, setiap ASN BKKBN kalau ingin menuju reformasi birokrasi, maka dia harus mau menghilangkan prilaku pribadi yang cenderung mengakui “saya paling mengerti”, paling senior, merasa besar dan membesarkan diri.
ASN juga harus belajar dan terus belajar, berkerja bersama tim serta kerjakan program-program dengan baik tanpa pamrih dan jika kita bersatu pasti akan maju dan semua balasan itu menjadi urusan Tuhan.
“ASN harus membangun visi bersama agar kerja menjadi bagus untuk mewujudkan tujuan visi reformasi birokrasi itu, rajin menulis apa yang dapat kita kerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, di lakukan Tanya jawab serta saran dan usulan dimana saran yang diberikan agar ada penerimaan tenaga penyuluh untuk terus menyampaikan informasi KKB.
Saat ini, menurut Kepala Dinas DP3AKB Manokwari, Maria Rumere, tenaga penyuluh di Manokwari semakin berkurang, dimana untuk tahun ini juga akan banyak tenaga penyuluh yang pensiun.
Hadir mewakili Gubernur Papua Barat, Niko Tike staf ahli bidang ekonomi pembangunan mengatakan agar setiap usulan yang disampaikan dapat dirangkum BKKBN sehingga diteruskan ke Pemprov. (SM)