Bupati Hermus: Suku Byak Dipakai Tuhan sebagai Berkat bagi Orang Lain

Suku Byak
Bupati Manokwari, Hermus Indou, memberikan sambutan pada pembukaan Mubes I Suku Byak Provinsi Papua Barat, Jumat (11/6/2021).

MANOKWARI Suku Byak adalah suku besar dan suku sulung di Tanah Papua. Suku Byak besar bukan karena kebesarannya di Pulau Biak dan Numfor, tapi Suku Byak ada di mana-mana dan kebesarannya digambarkan melalui kasih dan cinta serta dipakai Tuhan sebagai berkat bagi masyarakat di Tanah Papua.

Bupati Manokwari, Hermus Indou-Edi, menyatakan suku Byak adalah suku sulung karena lebih dulu berinteraksi dengan dunia luar untuk menerima transformasi peradaban dari luar. Peradaban yang diterima tidak disimpannya sendiri.

“Suku Byak dipakai Tuhan sejak dahulu kala. Suku ini saya sebut sebagai Suku Lewi di Tanah Papua yang menerima perjanjian Tuhan dan mengawalnya supaya semua anak negeri di Tanah Papua tidak menjadi budak di negeri sendiri,” ujar Hermus dalam sambutannya pada penbukaan Musyawarah Besar (Mubes) I Suku Byak Provinsi Papua Barat di Mansinam Beach Hotel Manokwari, Jumat (11/6/2021).

Menurut Hermus, sebagai suku yang dipakai Tuhan, Suku Byak tidk egois. Suku Byak lebih mementingkan kepentingan banyak orang.

“Saya mewakili pimpinan daerah dan seluruh masyarakat yang telah meneirma berkat yang dianugerahkan Tuhan melalui Suku Byak kami menyampaikan terima kasih,” ujarnya.

Hemus mengatakan Tuhan bekerja tidak di ruang hampa, tapi melalui tempat dan orang. Karena itu, setiap tempat dan setiap orang yang dipakai Tuhan untuk menjadi berkat, wajib hukumnya untuk dihormati.

Mubes Suku Byak, lanjut Hermus, memiliki arti strategis dan penting. Sebab di dalam era gobalisasi dan demokratisasi yang luar biasa ini, jika tidak bersatu maka semua kepentingn akan termarginalkan.

“Pastikan bahwa orang Byak bukan seperti kemarin yang hidup dalam kesendirian tapi bersatu menyampaikan visi nya supaya tetap eksis di mana saja,” tegasnya.

Baca Juga:  Paulus Mansim : Norman Tambunan Bukan Kader Militan, Kenapa Harus Dapat Rekomendasi

Hermus juga meminta untuk belajar dari salah sagu suku Nusantara yang membangun persatuan dengan baik hingga menguasai DPRD dan menempatkan banyak orangnya di pemerintahan.

“Saya berharap orang Papua tidak tertinggal. Kita pastikan menjadi tuan di negeri sendiri. Kita bangun persatuan supaya ada energi besar untuk mencapai tujuan kita. Semoga Mubes I Suku Byak Papua Barat dapat berjalan baik dan mengangkat harkat serta martabat orang Byak,” tukasnya.

Ketua Panitia Mubes I Suku Byak Papua Barat, Filep Wamafma, menyatakan mubes kali ini berbeda dibanding mubes-mubes sebelumnya. Sebab mubes kali ini tidak membicarakan msa lalu tapi membicarakan masa depan suku Byak.

“Mari kita tidak bcara masa lalu, tapi bicara masa depan. Org biak harus bimbing suku Byak dan Tanah Papua supaya keluar dari zona merah. Ini yang harus dilakukan,” sebutnya.

Dalam mubes kali ini juga akan dipilih struktur kepengurusan Suku Byak di Papua Barat. Oleh karena itu, mubes dihadiri perwakilan dari berbagai kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat. (SM7)

Pos terkait