Damai di Borarsi Demo di Amban

Pawai damai yamg digelar diikuti ribuan masyarakat (atas). Demo yang dilakukan mahasiswa terkait penyelesaian rasisme yang dinilai belum ada titik terang. (SM)

MANOKWARI – Ribuan masyarakat Manokwari tumpah ruah mengikuti gelaran pawai damai di lapangan Borarsi. Sementara di Amban, puluhan mahasiswa masih tetap melakukan demo terkait rasisme di Surabaya dan Malang.

Ribuan masyarakat yang ikut dalam pawai damai itu, diketahui berasal dari berbagai suku yang ada di Manokwari, mulai dari Suku Besar Arfak, Suku-suku asli Papua, serta seluruh suku Nusantara.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya masyarakat dari berbagai suku, namun juga seluruh aparatur sipil negara di lingkungan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Manokwari dan Pemprov Papua Barat, serta TNI Polri dan ratusan mahasiswa, juga turut terlibat dalam pawai damai tersebut.

Duduki barisan depan, Gubernur Papua Barat, Kapolda Papua Barat, Pangdam XVIII Kasuari, Bupati Manokwari, Wakil Bupati Manokwari, dan Kapolres Manokwari, serta Dandim 1801 Manokwari.

Nampak dalam rombongan pawai damai, berbagai pesan damai juga di sampaikan dalam bentuk spanduk berbagai ukuran.

Sebelumnya, pawai damai di lepas langsung oleh Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, dengan melewati Jl. Percetakan, Jl. Yosudarso, Jl. Merdeka, hingga Finish di Lapangan Borasi Manokwari.

Sedangkan demo di Amban, tepatnya didepan kampus Unipa menolak aksi pawai yang diinstruksikan Gubernur. Pende Mirin, dalam orasinya mengatakan penyelesaian rasisme sampai saat ini belum ada titik terang.

Dalam orasi yang dilakukan melarang adanya aktivitas belajar mengajar didalam kampus. Aksi dilakukan dengan pemalangan pintu gerbang utama kampus Unipa.

Dalam aksi terlihat pengawalan dari aparat keamanan. Aksi ini membuat mahasiswa yang berada sejak pagi didalam kampus terpaksa keluar dan memilih pulang. (SM)

Baca Juga:  Fakta Terbaru Postingan Kebencian ES

Pos terkait