PBD, MAYBRAT – Komandan Korem 181/Praja Vira Tama (PVT), Kolonel J. Lumbantoruan, S.Sos.,M.Si didampingi Kasiops Kasrem 181/PVT Kolonel Inf Arfan Johan Wihananto, S.IP., MMS dan Kasiter Kasrem 181/PVT Kolonel Inf Prasetyo Djoko, T.S., M.Si (Han) beberapa waktu yang lalu bertemu langsung warga Eksodus Aifat Timur Raya berlangsung di Pos Satgas Yonif RK 136/TS di Kumurkek Ibu Kota Maybrat, Papua Barat Daya, Selasa (7/2/2023).
Sebelum berbicara panjang mengenai maksud kunjungannya, Kolonel Juniras Lumbantoruan, S.Sos.,M.Si memperkenalkan diri dan menyebut, dirinya merupakan Danrem 181/PVT yang bertugas membawahi enam daerah atau wilayah hukum, yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Tambrauw.
Danrem mengatakan, kedatangannya bertujuan mendengar setiap kendala yang dihadapi warga selama di pengungsian, seperti masalah tempat tinggal, layanan pendidikan dan kesehatan yang mereka peroleh, termasuk menanyakan kendala yang membuat mereka belum siap untuk pulang ke kampung halamannya.
Saat bersua dengan warga, Danrem mengaku ia sudah tiba di beberapa Kampung di wilayah Aifat Timur, dua diantaranya adalah Kampung Kamat dan Kampung Assem. Ia pastikan kedua wilayah tersebut aman dan berharap warganya kembali beraktivitas sembari menunggu langkah-langkah pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kedepan.
“Saya sudah lihat disana memang ada tower yang belum aktif, listriknya juga belum ada, tapi bapak ibu pembangunan itu tidak semudah membalik telapak tangan, Saya lihat Bapak Pj Bupati juga sudah membangun sektor jalannya sudah mulus sekali. Jadi pembangunan itu akan berlangsung secara bertahap dilakukan, tetapi sebelum itu terjadi, mari kita semua kembali dulu ke kampung masing-masing,”ungkapnya.
Danrem 181/PVT Kolonel Juniras Lumbantoruan, S.Sos.,M.Si menyebut TNI selalu membuka diri dan siap memfasilitasi alat transportasi pemulangan maupun pengawalan terhadap warga jika ingin kembali ke kampung halamannya.
“Kalau memang ada nanti sama-sama kita berangkat, mau perlu diantar kita canangkan sama-sama kapan kira-kira, kita akan kawal berangkat kesana, kita antar pake kendaraan kita sejauh kita mampu, terutama untuk warga yang di kampung kamat dan Assem, mau serentak kita fasilitasi dengan kendaraan kita,”tuturnya.
Danrem juga berharap adanya kerja sama yang baik dari para tokoh dan masyarakat setempat untuk bersedia menghubungi keluarga yang sementara masih tinggal di hutan atau tempat pengungsian lainnya supaya kembali bekerja bersama-sama membangun kampung seperti waktu-waktu sebelumnya.
“Yang sudah hadir saya titip sampaikan kepada saudara-saudara kita yang ada di gunung sana supaya mereka segera turun ke kampung agar kita sama-sama membangun daerah kita,” harap Danrem.
Kesempatan ini, Kepala Distrik Aifat Timur Jauh, Yoseph Syama atas nama ketiga Kepala Distrik dan warga eksodus mengatakan, masyarakat sebetulnya punya kerinduan mendalam untuk kembali ke kampung mereka, namun akses jalan dan jembatan yang belum menghendaki. Kondisi terparah yang ia maksud yakni terutama akses ke wilayah Aifat Timur dan Aifat Timur Jauh.
“Karena itu kami meminta kepada Bapak Danrem supaya berkoordinasi dengan Bapak Bupati dan Gubernur agar memperbaiki jalan dan jembatan, selain itu pastikan juga pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan harus jalan supaya kami semua bisa pulang kesana melakukan aktivitas kami sebagaimana biasanya,”harapnya.
Pertemuan ini dihadiri Dandim/1809 Maybrat Letkol Inf Yohanis Andi Wibowo, Dansatgas Yonif RK 136/TS Letkol Inf Andi Ariyanto, Tokoh Masyarakat Aifat Timur Zakeus Momao, Anggota DPRD dari Dapil Aifat Timur Raya Korneles Fatemiyo, Para Kepala Distrik, beberapa Kepala Kampung dari wilayah Aifat Timur Jauh, para intelektual lainnya beserta warga masyarakat. (SM)