MANOKWARI – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Manokwari memberikan makanan tambahan (PMT) rutin bagi bayi dan balita di Posyandu Cenderawasih, Kelurahan Amban, Rabu (10/8/2022).
Selain pemberian makanan tambahan untuk bayi dan balita, PDI Perjuangan Manokwari juga memberikan baju kerja bagi kader posyandu Cenderawasih.
Ketua Kader Posyandu Cenderawasih, Lince Aronggear mengatakan jumlah bayi dan balita di Posyandu Cenderawasih sebanyak 300 anak. Ini tergabung mulai dari RT 4-8, Kompleks Perkam, Kelurahan Amban.
Ia menilai makanan tambahan yang diberikan PDI Perjuangan sangat membantu karena sejak Januari tidak adanya makanan tambahan untuk bayi dan balita. Padahal makanan tambahan sangat diperlukan untuk bayi dan balita.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PDI Perjuangan karena rutin memberikan makanan bagi bayi dan balita di Posyandu Cenderawasih, apalagi jumlah bayi dan balita cukup banyak di Posyandu ini. Ini sangat membantu karena makanan tambahan untuk bayi dan balita sejak Januari sudah tidak diberikan lagi,” tuturnya.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan setiap tanggal 10 bulan berjalan, kata Lince antara lain penimbangan berat badan, tinggi badan lingkar kepala dan juga edukasi Kesehatan kepada orang tua dan ibu hamil.
“Setiap bulan berbeda makana tambahan yang diberikan sehingga dapat membantu gizi bayi dan balita di puskemas ini,” tambahnya.
Bendahara DPC PDI Perjuangan Manokwari, Erni Sosang di sela-sela pemberian makanan tambahan mengatakan saat ini pemberian makanan tambahan di setiap Posyandu dilakukan secara mandiri karena dana tersebut tidak tersedia dalam dana desa atau kampung. Dipilihnya Posyandu Cenderawasih Amban, lanjut anggota DPRD Manokwari ini karena banyaknya jumlah bayi dan balita.
Selain itu, pemberian makanan tambahan dari DPC PDI Manokwari sebagai untuk menindalanjuti arahan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri.
“Ibu ketua umum PDI Perjuangan menganjurkan agar memberikan makanan tambahan karena prihatin akan masalah stunting, sehingga kami turun lewat posyandu sekaligus menjalin kedekatan dengan masyarakat,” ujarnya.
Adapun makanan tambahan yang diberikan, tambah Erni Sosang setiap bulan berbeda dimana sebelumnya bubur kacang, lalu ada telur, kue dan air. Untuk bulan depan akan diberikan susu untuk ibu hamil, bayi dan balita. Pemberian makanan tambahan ini dapat dijadikan sebagai gerakan dalam upaya penanganan stunting di Kabupaten Manokwari.
” Urus stunting ini tidak bisa hanya pemerintah saja. Benar hal itu menjadi tanggung jawab pemerintah tapi butuh intervensi dari semua pihak untuk percepatan penanganan stunting. Oleh sebab itu, saya berharap semua komponen bisa terlibat dalam kerja gotong-royong pemberantasan stunting,” ajaknya.(SM)
