WAISAI, RAJA AMPAT – Dalam rapat Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Semester 2 tahun 2021 di Raja Ampat belum lama ini, Tim Pengawas Pelaksana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mencatat senilai Rp8 Miliar telah diberikan kepada masyarakat Raja Ampat pada tahun 2021, melalui sejumlah jaminan yang telah dicanangkan oleh Pemda Kabupaten Raja Ampat atas kerjasama dengan BP Jamsostek Raja Ampat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Layanan BP Jamsostek Raja Ampat, Ingrid L. Latukonsina kepada awak media. Ia memperinci data dan informasi terkait klaim yang berhasil diambil oleh masyarakat Raja Ampat, yaitu; Jaminan Hari Tua (JHT) di tahun 2021 sebanyak 2.407 klaim dengan total Rp30,032 Miliar lalu Jaminan Kematian (JK) di tahun 2021 sebanyak 201 klaim Rp7,152 Miliar. Selanjutnya Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) di tahun 2021 sebanyak 2 klaim sebanyak Rp203 juta. Dan Jaminan Pensiun (JP) di tahun 2021 sebanyak 32 klaim Rp29 juta. Dan juga Beasiswa pun telah diberikan kepada 3 anak SD senilai Rp4,5 juta per tahun yang akan diberikan hingga jenjang perkuliahan.
“Totalnya sebesar Rp37,422 Miliar. Nilai JHT ini terpisah karena diakses secara nasional, walaupun Raja Ampat juga masuk disitu. Selainnya adalah klaim yang diberikan langsung kepada masyarakat Raja Ampat, sekitar Rp8 miliarnlebih,” jelas Ingrid Latukonsina kepada awak media, Jumat (10/12/2021).
Ia pun menambahkan, salah satu hasil evaluasi bersama Pemda Kabupaten Raja Ampat terkait perlindungan ketenagakerjaan di Raja Ampat adalah kurangnya kesadaran akan perlindungan tenaga kerja oleh sektor swasta, dalam hal ini para pengusaha dan badan usaha yang berakitifitas di Raja Ampat. Menurutnya, sektor swasta ini harusnya lebih menyadari perlunya perlindungan untuk tenaga kerja mereka. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, sejak presiden menggalakkan semboyan ekonomi bangkit, dan wisatawan akan masuk dan berwisata di Raja Ampat, tenaga kerja sektor swasta ini termasuk rentan terhadap perkembangan virus Covid-19 hingga saat ini.
“Sangat disayangkan, harusnya mereka lebih menyadari ini agar mendukung kerja Pemda dan gerakan ekonomi bangkit yang sedang digalakkan presiden di masa pandemi Covid-19 ini,” jelas Ingrid Latukonsina. (SM14)