MANOKWARI – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Manokwari melakukan pertemuan dengan para pengusaha hotel, restoran, dan rumah makan untuk mengevaluasi pemasangan alat transaksi online. Selain evaluasi, pertemuan itu untuk mendengar keluhan dan masukan dari pengusaha terkait pemasangan alat tersebut.
Kepala Bapenda Kabupaten Manokwari, Muhammad Irwanto, mengatakan pihaknya ingin mendengar keluhan pengusaha terkait pemasangan alat perekam transaksi online di para wajib pungut pajak tersebut. Jika ada aa kendala, maka akan dicarikan solusinya bersama-sama.
“Kita ingin mendengar keluhan wajib pungut pajak dan mencari solusi bersama. Ada hal yang tidak berkenan juga bisa disampaikan. Misalnya susah melaporkan atau apa disampaikan saja,” ujar Irwanto dalam pertemuan di aula Bank Papua Cabang Manokwari, Rabu (16/6/2021).
Selain itu, lanjut Irwanto, pihaknya juga ingin mendengar masukan guna perbaikan sistem untuk peningkatan pelayanan kepada wajib pungut pajak.
Salah satu pengusaha rumah makan, Abdul Aziz, mengungkapkan pada awal pemasangan alat, ada banyak pelanggan yang komplain karena adanya kenaikan harga sebesar 10 persen dari harga biasa. Tidak hanya komplain, sejumlah pelanggan bahkan marah.
Namun seiring berjalannya waktu dan meningkatnya pemahaman, menurut Aziz, semua sudah berjalan seperti biasa.
“Setelah biasa dan paham, sekarang tidak ada masalah,” tandasnya.
Dalam pertemuan evaluasi itu, para pengusaha juga meminta agar Bapenda Manokwari yang melakukan sosialisasi pengenaan pajak 10 persen kepada pelanggan. Sebab jika wajib pungut yang menyosialisasikannya, pelanggan sulit menerima. (SM7)
