MANOKWARI, – Sejak Senin (5/6/2023) para atlet tinju Papua Barat mengikuti pemusatan latihan atau training center (TC). Karena itu, Pemprov dan KONI Papua Barat diminta memberikan perhatian agar para petinju fokus berlatih menghadapi pra PON I di Makassar bulan depan.
Ketua Umum Pertina Papua Barat, Clinton Tallo, mengatakan menghadapi pra PON I di Makassar petinju-petinju yang lolos seleksi mengikuti TC. Latihan dilakukan setiap hari pada pagi dan sore.
Dalam waktu dekat, kata Clinton, para atlet akan ditampung dalam penampungan khusus supaya lebih fokus berlatih. Sebab pra PON I tinggal menghitung hari.
“Saya ingin mereka segera masuk penampungan, sehingga ada perhatian lebih kepada para atlet dan mereka pun fokus berlatih karena pra PON I sudah di depan mata. Paling lambat minggu depan mereka sudah masuk penampungan,” ujarnya, saat memantau latihan para petinju di GOR Sanggeng, Selasa (6/6/2023).
Untuk itu, Clinton berharap ada perhatian dari KONI dan Pemprov Papua Barat agar para atlet juga merasa diperhatikan. Sebab selama ini dirinya secara pribadi menanggung semua biaya untuk pelaksanaan seleksi hingga TC.
“Namun karena pra PON I sudah semakin dekat, tinggal menghitung hari, sehingga mau tidak mau, suka tidak suka ini harus dilaksanakan. Saya hanya meminta dukungan dari semua pihak, pemerintah dan KONI, mari kita bersama-sama membangun dan mengembangkan prestasi tinju di Papua Barat,” katanya.
Menurutnya, banyak petinju yang merupakan anak asli Papua. Untuk itu, dia meminta perhatian Pemprov dan KONI Papua Barat agar para atlet tidak kecewa.
“Jangan sampai anak-anak Papua yang main ini mereka merasa tidak perhatikan dan kecewa,” tukasnya.
Pelatih tinju Pertina Papua Barat, Peky Yomaki, mengatakan petinju yang mengikuti TC adalah petinju yang lolos seleksi, sehingga latihan langsung pada pemantapan.
“Sekarang latihan masih dalam fase khusus untuk persiapan menghadapi kompetisi pra PON. Teknik dan taktik. Latihan ini dilakukan selama satu bulan,” ujarnya.
Dia mengaku sudah berbicara dengan Ketua Umum Pertina Papua Barat agar secepatnya para atlet ditampung dalam penampungan khusus agar mereka fokus latihan.
“Sebab jika tinggal di rumah masing-masing ada yang terlambat datang latihan. Kalau di penampungan bisa dikontrol,” tukasnya. (SM7)