MANOKWARI – Puluhan tenaga medis mendatangi kantor Bupati Manokwari, Jumat (21/5/2021). Mereka hendak menanyakan honor yang belum dibayarkan sejak Januari 2021 hingga saat ini. Para tenaga medis ini berasal dari RS Pratama Warmare dan beberapa puskesmas di Kabupaten Manokwari.
Salah satu tenaga medis dari Puskesmas Prafi, Dadang, mengatakan, sebelum mendatangi kantor bupati, para tenaga honor tersebut sudah bertanya di WA grup. Namun mereka tidak mendapatkan penjelasan.
“Kita bertanya-tanya juga tidak ada jawaban,” katanya.
Biasanya, kata dia, setiap tiga bulan honor mereka dibayarkan. Namun di tahun 2021 ini, honor mereka sejak Januari hingga saat ini belum dibayarkan.
“Ini bulan belum dibayarkan, makanya teman-teman sepakat bagaimana kita bertanya. Kita pingin kejelasan saja, tahu kejelasannya bagaimana, tentang honorer kita,” ujarnya.
Dia menambahkan, besar honor untuk para honorer itu berbeda, tergantung pendidikan. Untuk yang D3, menurut dia, besarannya Rp1,2 juta per bulan.
“Besarannya tergantung. Ada yang S1, kalau yang S1 saya lupa berapa. Yang D3 Rp1,2 juta,” tukasnya.
Para tenaga medis yang hendak mempertanyakan honor tersebut ditemui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, dr. Alfred Bandaso. Menurut Bandaso, pembayaran honor tenaga medis itu juga tergantung juga dari keuangan daerah.
“Karena kas daerah kosong. Selain kas itu juga kemarin kita sibuk dengan DPA itu kita bagi fungsi, ada yang rumah sakit punya, kan menyatu di dinas Kesehatan jadi itu kita urus dulu karena tergantung dengan bendahara pengeluarannya juga. Terus kejelasannya, katanya di kas daerah sudah ada, jadi tinggal diproses SP2D, tinggal mau diturunkan ke bawah,” ujarnya.
Mengenai kas daerah yang kosong, Bandaso mengaku memperoleh informasi dari stafnya dan dari Sekretaris BPKAD Kabupaten Manokwari.
“Sekarang ada untuk pembayaran ini,” ujarnya.
Terkait pertanyaan dalam grup WA yang tidak dijawab hingga para honorer tersebut datang ke kantor bupati, Bandaso mengatakan bahwa ada kasubag keuangan di dalam grup tersebut.
“Tapi kasubag kan malas tanggapi di WA grup,” ungkapnya.
Selain honor dari bulan Januari 2021 hingga sekarang yang belum dibayarkan, menurut Bandaso, ada juga honor tahun 2020 yang belum dibayarkan.
“(Tahun 2020) Ada yang tertunda, tapi sekarang nanti dibayarkan. Yang belakangan, ada,” katanya.
Ditanya jumlah honorer yang honor tahun 2020 belum dibbayarkan, dia mengaku tidak hafal angka pastinya. Namun diperkirakan sekitar 30-orang. Belum dibayarkannya honor tahun 2020 itu karena keterlambatan SK.
“Sekitar enam bulan (honor tahun 2020 yang belum belum dibayar),” sebutnya.
Sementara itu, Sekretaris BPKAD Kabupaten Manokwari yang hendak dikonfirmasi wartawan terkait kas daerah yang kosong belum dapat ditemui karena sibuk.
Sedangkan para tenaga medis setelah mendapatkan penjelasan dari Kepala Dinas Kesehatan, membubarkan diri. (SM7)