MANOKWARI – Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya sukses menggelar pelantikan pengurus wilayah periode 2025-2030, Senin (12/5/2015) di Aula Oriestom Hotel Manokwari.
Pelantikan IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya mengusung tema peranan dosen katolik dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul, berdaya saing dan berkarakter.
Ketua Pengurus Pusat IKDKI, Prof. Agustinus Purna Irawan secara resmi melantik pengurus IKDKI Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya disaksikan para pastor yang turut memberkati dengan penumpangan tangan kepada pengurus. Rangkaian kegiatan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat posisi IKDKI sebagai wadah dosen Katolik di Indonesia, sesuai dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi yang mumpuni dan melayani.
Pastor Paroki Santo Agustinus Manokwari, Januarius Vaenbes Pr, dalam kesempatan itu mengapresiasi pelantikan yang dilakukan karena menyematkan nama katolik.
“Pendidikan katolik tidak terbatas dengan pengetahuan tetapi juga iman. Saya berdoa untuk kemajuan ikatan dosen katolik semoga menjadi kebaikan untuk semua orang. Pengetahuan jangan disimpan, sumur yang ditimba harus kita siram juga kepada mahasiswa,” pesannya.
Ketua IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya, Prof Roberth KR Hammar dalam sambutannya menyampaikan gereja membuka ruang yang besar untuk berkarya dengan 100 persen katolik 100 persen Indonesia.
“Pengurus IKDKI Papua Barat dan Papua Barat Daya sebanyak 60 orang. 60 persen dari Universitas Papua (UNIPA), 20 persen Universitas Caritas Indonesia (UNCRI) dan 20 persen sisa dari kampus lain di Papua Barat,” jelas Hammar.
Untuk Papua Barat Daya, kata Hamnar yang juga rektor UNCRI akan dilakukan komunikasi dengan Gubernur Papua Barat Daya untuk pembentukan IKDKI.
“Kami berikan penghargaan kepada Ketum dan Sekjen dan ketua wilayah IKDKI yang telah hadir. Kami mengharapkan dukungan dari mahasiswa, umat katolik dan pemerintah. Bersama pengurus kami akan berikan kontribusi kepada daerah dan negara sebagai wujud karya kami,” kata Hammar.
Paulus Laratmase, ketua IKDKI Wilayah Papua berharap dosen Katolik terus menjadi berkat bagi sesama dan berkarya secara berkelanjutan.
Ketua Pengurus Pusat IKDKI, Prof. Agustinus Purna Irawan mengatakan pembentukan IKDKI sejak tahun 2020 terus berproses hingga hari ini.
“Pandemik 2020 kami bergerak secara online. IKDKI terus berproses, mendapat restu uskup hingga tahun 2024 ada legalitas,” jelasnya.
“Tahun 2024 sudah terdapat 14 IKDKI di Indonesia, wilayah pertama di Jakarta. Kami harapkan tahun 2025 semua wilayah sudah punya IKDKI,” ujar Agustinus.
Saat ini, jumlah pengurus IKDKI seluruh Indonesia sebanyak 1000 orang. Dirinya mengharapkan pengurus IKDKI papua Barat dan Papua Barat Daya mengisi data agar memperkaya riset.
“Kalau mau berperan kepada masyarakat kita harus bangun kemampuan individu kita yang mumpuni terlebih dahulu,” pesannya.
“Kita harus berkontribusi untuk daerah dan nasional. Sudah jadi Profesor harus saling membantu, kita akses bersama-sama. Apapun yang kita buat harus berdampak yang paling nyata Profesor harus hasilkan Profesor. Doktor harus hasilkan doktor baru,” tuturnya.
Diakhir sambutannya, Agustinus menambahkan logo IKDKI memiliki makna bagian atas Tritunggal Maha Kudus dan bagian bAWag pancasila.
IKDKI sendiri merupakan wadah yang dibentuk sebagai rumah bagi dosen-dosen Katolik di seluruh Indonesia, dengan tujuan meningkatkan profesionalisme dan semangat pelayanan dosen-dosen Katolik dalam ranah pendidikan tinggi. (SM)