Ini Pikiran Pjs Bupati untuk Menekan Kasus Covid-19 di Kabupaten Manokwari

Pjs Bupati Manokwari, Robert Rumbekwan. (Foto:SM7)

MANOKWARI – Pjs Bupati Manokwari, Robert Rumbekwan, memiliki pemikiran untuk melaksanakan rapid test untuk semua masyarakat di setiap distrik secara bergilir. Jika itu dilakukan, diyakini angka penularan Covid-19 di Kabupaten Manokwari bisa ditekan.

“Pikiran saya begini kita ini punya distrik ada sembilan, kelurahan ada sembilan, kampung ada 164. Di Distrik Sidey, misalnya, ada 12 kampung. Kalau kita punya anggaran untuk menyediakan alat rapid test, misalnya, kita tempatkan satu ini kita ada di Sidey. Kita tuntaskan di sana seminggu untuk mengatasi persoalan di sana. Siapa terpapar segera diungsikan supaya tidak menjadi persoalan di sana. Kita siapkan satu ruangan, misalnya, di Sidey untuk petugas bisa melayani dia di sana, atau diantar ke sini, menjauhkan dia dari keluarga atau masyarakat di sana,” jelas Rumbekwan di Hotel Solideo Glorya SMKN 3 Manokwari, Selasa (29/9/2020).

Bacaan Lainnya

Setelah semua masyarakat Sidey, misalnya, sudah di-rapid test, kata Rumbekwan, maka rapid test selanjutnya dilaksanakan untuk seluruh masyarakat Distrik Masni dan seterusnya hingga semua masyarakat di sembilan distrik di-rapid test.

Jika ada masyarakat yang hasil rapid test reaktif, kata Rumbekwan, maka dipisahkan dari keluarga dan masyarakat lain untuk ditindaklanjuti dengan tindakan selanjutnya. Jika itu bisa dilakukan, menurut dia, dalam tiga atau empat bulan ke depan, kasus Covid-19 di Kabupaten Manokwari dapat ditekan.

“Dalam jangka waktu tiga bulan atau empat bulan kita sudah, baru kita mulai fokus kepada pelabuhan dan bandara. Itu saja yang kita harus sematkan, perhubungan darat ya, masuknya kendaraan darat kita harus jaga di batas kita di Manokwari, semuanya harus dilakukan rapid untuk mendapatkan informasi tentang gejala-gejala yang ada pada orang-orang atau masyarakat seperti itu. Saya pikir secepatnya kita bisa atasi,” ujarnya.

Baca Juga:  Penerimaan Retribusi Sampah Tahun 2020 Mencapai Rp359 Juta

Sebab, katanya, jika hanya mengimbau saja tanpa ada tindakan, maka kasus Covid-19 sulit ditekan.

“Kalau kita hanya mengimbau saja, ini barang tersebar jadi kita tidak bisa lihat dia ada ke mana dan sebagainya. Tapi kalau kita rapid secara keseluruhan, dan kita memulai barang ini saya pikir semua secepatnya bisa selesai dan kita kunci di titik-titik yang menjadi sumber kerawanan bagi kita. Seperti itu pikiran saya,” sebutnya.

Namun demikian, kata dia, dirinya tidak bisa banyak bicara karena kemungkinan terhambat masalah keterbatasan anggaran, tenaga, dan alat.

“Tetapi ya saya tidak bisa bicara lebih karena mungkin keterbatsan anggaran, keterbatasan menyiapkan tenaga kemudian menyiapkan alat untuk hal-hal itu dilakukan. Saya mau kita cepat ya mungkin dilakukan seperti itu,” pungkasnya. (SM7)

Pos terkait