Inilah Profil Velix Wanggai, Calon PJ Gubernur Papua Barat

Profil Velix Wanggai

SUARAMANDIRI, – Velix Wanggai yang bernama lengkap Velix Vernando Wanggai (lahir 16 Februari 1972) adalah seorang aktivis, ahli hubungan internasional dan politisi Indonesia.

Ia resmi diangkat menjadi Staf Khusus Presiden pada 20 November 2009. Ia dipercaya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi staf khusus yang bertugas membantu memberi masukan pada presiden tentang hal-hal yang berhubungan dengan pembangunan daerah dan otonomi daerah di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Velix berkarier sebagai Staf Perencana pada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Kehidupan pribadi

Velix Wanggai lahir pada 16 Februari 1962 di Jayapura, Papua, putra dari Sofyan Wanggai dan Ita Nurlita. Ia menikah dengan seorang wanita bernama Herwin Meiliantina dan telah dikaruniai empat orang anak yang bernama Venna Aisyah Refornisa Wanggai, Muhammad Fadhil Qoraano Wanggai, Cordova Maulana Wanggai dan Qowabi Hanif Suryakusuma Wanggai.

Ia melalui masa kecil sampai tamat sekolah menengah atas di Jayapura. Setamat dari SMA Negeri 2 Jayapura pada tahun 1991, Velix ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Gadjah Mada sampai mendapatkan gelar sarjana (S1) di bidang Hubungan Internasional dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada tahun 1996.

Ia mendapatkan gelar master (S2) dari Flinders University, Australia dengan tesis “The Politics of Formulating Regional Development Policy: The Case of Papua, Indonesia, 1998 – 2006”.

Dia pernah kuliah S3 di Australian National University, sebelum dipanggil pulang ke tanah air untuk bertugas sebagai Staf Khusus Presiden. Selanjutnya menyelesaikan kuliah S3 di Universitas Padjadjaran.

Karier yang pernah ia jalani antara lain:

1. Anggota Tim Penyusunan Kajian Kebijakan Pengembangan Wilayah Terpadu (PWT) Sorong, PWT Fak-fak, PWT Merauke, PWT Jayapura, dan PWT Jayawijaya (1996–1997)

2. Staf Proyek di Sekretariat Nasional Program Pembangunan Prasarana Desa Tertinggal (P3DT), di kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) (1996)

3. Anggota Tim Bappenas dalam perencanaan awal Program Pengembangan Wilayah Timika Terpadu (PWT2)

4. Anggota Tim Perencana kebijakan dana 1 persen dari PT. Freeport Indonesia kepada 7 (tujuh) suku di sekitar Timika (Juni 1996-1998)

4. Studi Banding Pembangunan Perdesaan di Jepang dan Korea Selatan (dikirim oleh Bappenas) (1998)

5. Anggota Tim Penyusun Strategi Pengembangan Kawasan Unggulan Wilayah Teluk Cenderawasih, Provinsi Irian Jaya (1998)

6. Anggota Tim Penyusun Strategi Pengembangan Wilayah di Sepanjang Koridor Jalan Jayapura – Wamena, Provinsi Irian Jaya (1999)

7. Anggota Tim Bappenas dalam menyusun rancangan Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2007 tentang Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat (2006–2007)

Velix merupakan seorang yang aktif berorganisasi. Semasa SMA ia sudah terjun dalam ormas Nahdlatul Ulama, yaitu Gerakan Pemuda Ansor. Aktivitasnya dalam berorganisasi tidak pernah terputus, bahkan ketika kuliah di UGM ia dipercaya menjadi Ketua Angkatan 1991 UGM, Ketua Umum Jamaah Mushala Fisipol UGM dan Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM serta berbagai kegiatan lainnya. Velix juga pernah didaulat menjadi Presiden Persatuan Pelajar Indonesia se-Australia.

Baca Juga: Makin Melejit Dukungan Untuk Velix Wanggai Menjadi PJ Gubernur Papua Barat

Sempat diangkat menjadi anggota tim Transisi Sepak bola Indonesia oleh Menpora Imam Nahrawi pada 8 Mei 2015, namun ia mengundurkan diri dua hari kemudian dengan alasan kesibukan pribadi.

Sejumlah aktivitas yang ia jalani antara lain:

1. Gerakan Pemuda Ansor Nahdlatul Ulama (masa SMA)

2. Ketua Angkatan 1991 UGM (1991)

3. Ketua Umum Jamaah Mushala Fisipol UGM (1993-1994)

4. Ketua Senat Mahasiswa Fisipol UGM (1994-1995)

5. Komite Penegak Hak Politik Mahasiswa (Tegaklima) UGM

6. Mendeklarasikan pendirian Dewan Mahasiswa UGM (1994)

7. Sekretaris Jenderal Forum Ukhuwah Pemuda Irian Jaya (1998-2000)

8. Presiden Persatuan Pelajar Indonesia se-Australia antara (2004-2006)

9. Ketua Badan Penasehat the Institute for Regional Institution and Network (The IRIAN Institute) (2009)

Kini dukungan untuk Velix Wanggai menjadi PJ Gubernur Papua Barat kian menguat.

Ketua DPRP Papua Barat, Orgenes Wonggor, telah menyerahkan tiga nama calon PJ Gubernur Papua Barat menggantikan Paulus Waterpauw yang akan berakhir masanya pada 12 Mei 2023 yang akan datang.

Ketiga nama itu masing-masing, Paulus Waterpauw yang kini masih menjabat PJ Gubernur Papua Barat, Velix Wanggai, Deputi V Istana Wakil Presiden, dan Sugeng Purnomo, Deputi Bidang Koordinasi Hukum dan Hak Asasi Manusia Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam).

Velix Wanggai pernah menjabat sebagai Staf Perencana pada Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Pada saat ini, ia menempati posisi sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan, Setwapres.

Peluang pun terbuka lebar bagi figur orang asli Papua yakni Velix Wanggai. Velix Wanggai, menurut tokoh adat suku besar Arfak di Papua Barat, Obed Ayok, ada dua kekuatan yang meyakinkan bahwa PJ Gubernur Papua Barat akan jatuh ke tangan Velix Wanggai.

Menurut Obed Ayok, kekuatan pertama datang darikemampuan intelektual Velix, serta pengalamannya selama lebih dari 15 tahun di pemerintahan pusat. Kekuatan kedua, dia figur dari kalangan orang muda, dan dia makin didukung keras oleh berbagai elemen masyarakat di Papua Barat.

“Saya yakin Velix Wanggai adalah figur yang tepat dan Kemendagri tidak akan menutup mata terhadap segala kelebihan dan kemampuan yang dimiliki oleh anak muda satu ini,” tutur Obed Ayok.(*)

Pos terkait